"Kalau begitu biar aku membayar biaya rumah sakit. Dan nanti Mas bisa memakai resep nasi goreng, setuju. Mas ... aku pendampingmu. Aku teman hidupmu. Jangan anggap pernikahan ini sebuah bisnis. Pernikahan ini adalah ikatan suci antara hati. Untuk beribadah," kata Anna yang terus nenunjujkan arti suami istri. Andra menatap lekat lalu memeluknya.
Ariana menghela napas kemudian berjalan menuju wanita keriput yang duduk dengan penuh penantian.
"Oma ... jangan bersedih aku sudah memaafkan nya. Mari kita doakan agar dia segera bangun," kata Ariana merangkul Oma. Tatapan sendu penuh kepedihan, menghiasi raut wajah wanita yang sudah berusia hampir 90 tahun itu.
"Bolehkah aku menemuinya Oma?" tanya Ariana. Oma hanya mengangguk. Ariana mengusap air matanya.
"Jangan sedih lagi oma, aku sudah memaafkan nya. Dia pasti kuat dan akan segera sadar. Maafkan aku yang terlalu membesar-besarkan masalah." Ariana meraih tangan ke kanan berkulit kendor itu. Lalu menangis di atas punggung tangan.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com