Dia menahan sejenak napasnya. Kekhawatiran terhadap kedua anaknya malah dibalas seperti ini. Dadanya sangat sesak sekali.
"Duduk!" katanya dengan tatapan sinis.
Huff ... Dokter Ling menghela napas panjang. Kali ini dia pasrah. Sudah cukup main kucing-kucingannya. Dia pun duduk di sofa itu.
"Kabur-kaburan seperti anak kecil. Sudah 3 tahun lebih, apa tidak bosan? Sekalinya muncul langsung membuat heboh dengan skandal bersama remaja wanita. Siapa dia?" tanya Ny.Berlinda langsung ke inti.
"Hanya teman. Tidak sengaja bertemu di rumah sakit," jawab Dokter Ling sekenanya.
"Teman? Haruskah sampai mencium punggung tangannya di depan orang banyak? Apa tidak sadar, perlakuanmu itu diberitakan secara 'live' di televisi?"
"Aku tahu, aku sadar dan memang sengaja melakukannya."
Ny.Berlinda sangat kesal, tapi dia coba untuk menahannya. Dia tahu, sepertinya anaknya yang lugu dan lembut ini sudah mulai memiliki ketertarikan pada seorang wanita.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com