Mata Zenaya Putri dan Eliza Carmelia melotot. Dua orang gadis kecil tidak suka ibu Soraya yang baik hati di bentak di muka umum.
Soraya memberi isyarat ke Dr. Nico agar membawa kedua gadis cilik itu ke dalam lift.
Zenaya dan Eliza mau protes, tapi isyarat jari di bibir Soraya membuat kedua gadis kecil ini ingat akan janjinya.
Mendukung penyamaran ibu Soraya.
"Ibu Soraya ada misi khusus. Kalian tidak boleh mengganggu rencananya!" kata dr. Nico mengingatkan mereka.
Mereka tiba di lantai 45.
Nyonya Mirza sedang menelpon seseorang.
"Sudah ke sini saja. Nanti di jemput Nico di bawah. Ok! ibu tunggu. Salam!"
Kedua gadis kecil itu langsung berlarian di seputar rumah. Gembira, ada ruangan sebesar itu.
"Ini lebih luas dari lapangan bola. Coba, di jadikan kamar, bisa dijadikan 20 kamar ukuran besar!" kata Zenaya Putri.
"Iya... ha-ha-ha....kita bisa main sepatu roda di sini!" Eliza Carmelia tertawa. Sayang dia tidak membawa sepatu roda ke sini.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com