"Hah...kalian payah!"
"Ibu tidak senang kami baikan?" di ujung telpon sana, Evie cemberut.
"Terserah kalian saja!"
Nyonya Esther Melody kesal, pasangan itu bolak balik, ribut, pisah rujuk. Ribut lagi, pisah, rujuk.
"Mereka ini menyebalkan!"_
"Berapa lama kalian di sini?" Kata nyonya Esther.
"Ibu...ibu kayaknya tidak suka kami datangi?" Evie mewek.
"Heiish... nggak usah main drama sama ibu!"
Evie tidak jadi menangis.
"Kami mau jalan-jalan keliling Eropa!" spontan Evie tersenyum.
"Hah... Evie...Kamu kan hamil! Berani-beraninya melakukan perjalanan jauh. Ngga takut apa kemana-napa?" nyonya Esther mengomel.
.
"Tuh... kan...ibu! Doa ibu jelek lagi!" Evie protes.
"Sembarangan! Aku ibumu. Mana mungkin aku berdoa jelek untukmu...dengar ya Evie...Kamu harusnya sadar diri, kamu pernah bermasalah saat hamil pertama...kamu keguguran! sadar diri-lah...jaga kandungan mu!"
"Terima kasih...ternyata ibu sayang dengan calon cucu ibu!" Evie tertawa.
"Kamu lebay!"
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com