Rapat sementara di hentikan. Ruang rapat itu jadi ribut.
Pada layar monitor, orang-orang di Indonesia, tuan Hans dan nyonya Diene tegang, bingung, cemas. Mereka tidak paham situasi di Amerika.
"Hans...!" Nyonya Diene menangis.
"Tenanglah Diene... pasti ada penjelasannya!" Tuan Hans Salman berusaha tenang. Namun hatinya berdebar kencang.
"Ada yang salah ini!"
Dia tidak mempercayai surat elektronik yang di kirim Paman Ben. Dia tidak percaya Yudhistira menceraikan Nindy begitu saja.
~Rumah tuan Willie Salman di Jakarta,_
Tuan Willie dan istrinya nyonya Elea Deborah mematikan video, mereka berpindah ke ruangan lain di rumah mereka.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com