Frans Winata sungguh mempesona keluarga Ridwan. Dia seperti pahlawan. Zulfa bersyukur, Frans Winata bersusah payah menemui mereka di desa Repanga, memberikan pembagian hasil usaha keluarga Hernawan untuk mereka. Sekarang keluarga Ridwan tidak lagi hidup kekurangan. Frans Winata rela membeli tanah gunung dan kebun mereka di tepi hutan desa Repanga. Dengan uang penjualan hasil tanah gunung dan kebun itu, Ridwan dan Zulfa berniat baik haji plus plus. Begitulah cita-cita Ridwan. Religius dan sederhana.
"Frans kamu sangat baik, tanpa kamu pikiran paman-mu ini tidak terbuka, kami jadi berkesempatan hidup di kota!" kata Zulfa dengan terharu.
"Tapi...aku tidak biasa tinggal di tempat seperti ini. Bertetangga dengan orang asing. Paman lebih suka tinggal di perkampungan!" kata paman Ridwan dengan wajah polos.
Zulfa memandang suaminya dengan wajah tidak puas.
Dia mendorong Ridwan ke sampingnya, seraya berkata,
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com