Kamar tuan Wilie Salman,_
Nyonya Elea Deborah gelisah, dia ingin cerita banyak kepada nyonya Shalina dan nona Riene, tapi dua orang itu tidak pulang-pulang.
Nyonya Elea menelpon nona Riene, telponnya sibuk. Dia menghubungi nomor nyonya Shalina. Teleponnya mati.
"Payah! Mereka ini... kemana, sih? Sudah lama perginya, tidak ada kabar, telponnya tidak bisa di hubungi!" nyonya Elea mengomel. Dia menarik nafas panjang, menghembuskan lewat mulut pelan-pelan.
Nyonya Elea Deborah menelpon sekali lagi.
Tersambung, lega.
"Halo...nona Elea!" terdengar suara nona Riene ceria.
"Mereka bersenang-senang di luar, dasar!"
Seandainya tidak di larang tuan Willie Salman, nyonya Elea pengen juga bersama mereka, berbelanja, skin care, jalan-jalan. Bersenang-senang dengan ipar dan keponakannya itu lebih menyenangkan dari pada melihat tiga nyonya menyebalkan itu.
"Akhirnya...Kalian bisa di hubungi juga! Kalian kemana aja?" tanya nyonya Elea bersemangat.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com