Tuan Yudisthira Salman berkata dengan suara nyaring dan keras.
Para wartawan yang meliput acara itu terdiam.
Ruangan konferensi pers yang semula ribut menjadi senyap.
Kesenyapan itu terhentak ketika terdengar langkah seorang wanita cantik keluar dari ruangan di sebelah panggung.
**
Kamar di lantai 7, nyonya Esther Melody bingung.
"Apa yang terjadi kenapa sepi? Layar monitor ini kosong. Sialan Mathilda, kenapa kameranya menghadap lantai?"
Nyonya Esther Melody meraih ponselnya, menelpon Mathilda.
"Mathilda... Mathilda...kamu dimana? Angkat telpon mu! Sial! Mathilda kamu melewatkan sesi ini! Dasar Bodoh!" Nyonya Esther Melody menyumpah.
Di ruangan konferensi pers, Mathilda berdiri bengong, menatap sosok wanita cantik, tinggi langsing, mengenakan busana elegan yang menunjukkan kelasnya sebagai sosialita dari keluarga terhormat.
Mathilda kaget, "Dia nyonya Nagita! Nyonya Nagita datang ke acara konferensi pers ini? Apa dia akan mendukung kebohongan tuan Yudisthira Salman?!"_
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com