Dua hari sebelumnya,
Soraya terpaksa di rawat di rumah sakit.
Setelah menerima kabar dari Ranti, dia tidak berhenti menangis, tidak mau makan dan minum. Dia juga tak bisa tidur.
"Soraya tidak mau makan apa-apa!" Nindy khawatir.
"Infus saja!"
"Hah! Mana mau dia!"
Soraya walaupun pernah sekolah perawat, dia takut jarum suntik.
"Kita paksa dia ke rumah sakit!"
"Bagaimana caranya?"
Nindy bingung. Soraya bukan anak kecil yang bisa di paksa ke rumah sakit.
"Kita bius saja dia!" Ratna tersenyum.
"Kamu jahat!" Nindy protes.
"Apa ada cara lain?"
Satu jam berikutnya, Soraya kaget. Dirinya terbangun di ranjang rumah sakit.
"Kenapa aku bisa berada di sini?" Soraya bingung.
"Kamu mimpi berjalan!" Ratna tertawa.
"Kamu...kamu membius ku?!"
"Tidak! Aku menenangkan-mu!" sahut Ratna cuek.
Soraya melotot. Percuma dia marah. Jarum infus sudah berada di lengannya.
"Kenapa aku di infus?"
"Kamu tidak mau makan. Solusinya cuma ini!"
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com