webnovel

Menikah tapi benci

"Jangan karena orangtuaku berhutang budi padamu, aku tidak bisa menghancurkan hidupmu! Sebaiknya kamu tolak lamaran ini jika kamu tidak ingin hidup menderita!" Ancaman itu terdengar jauh lebih menyakitkan karena terucap dari mulut cinta pertamaku. Tapi aku sudah bukan lagi gadis polos yang bodoh, "Lakukan saja, setidaknya aku bisa mendapatkan setengah harta mu saat kita bercerai nanti." Aku mendengar dia menggeram, aku yakin dia sedang mengeratkan rahangnya sekarang. "Katakan berapa yang kamu inginkan, aku akan memberikannya sekarang juga tapi setelah itu menghilang lah dari kehidupan ku!" Aku tersenyum, aku yakin dia akan segera meledak sekarang juga melihat wajahnya yang memerah menahan amarah. "Aku mau semuanya..." "Apa maksudmu?" "Semua hartamu sekarang juga jika kamu ingin aku menghilang dari hidup mu jadi cepatlah hubungi notaris karena lima belas menit lagi aku akan menemui ibu mu dan menerima lamarannya!" *** Laura Milanov bosan hidup dalam situasi pemain figuran yang tidak berarti dan tersingkirkan. Keluarganya, pertemanannya bahkan kisah cintanya selalu mengecewakannya. Ia muak ketika cinta pertamanya Dimas Dirgantara lebih memilih sahabatnya Wendy karena dia lebih cantik sehingga Laura sempat berpikir untuk bunuh diri. Tapi patah hati pada kehidupan yang selalu mengkhianatinya membuatnya menjadi keras dan mencari jalan lain untuk membalas setiap hal tidak adil yang pernah ia alami. Laura diam-diam bekerja di perusahaan milik orangtua Dimas dan mengambil simpatik mereka sehingga mereka menjodohkannya dengan Dimas. Bertekad mengubah hidupnya yang sebelumnya hanya figuran menjadi pemeran utama dalam spotlight meskipun harus menjadi wanita antagonis.

mrlyn · Adolescente
Classificações insuficientes
183 Chs

Pacar posesif

>>> Laura POV <<<

Pada akhirnya aku harus mencoba semua gaun yang Dita bawa, dia bilang aku harus menjadi ratu di malam pernikahan ku dengan Dimas jadi semuanya harus sempurna. Ini adalah gaun terakhir yang aku coba, gaun yang indah berwarna hitam, aku tersenyum melihat pantulan tubuh ku di depan cermin. Walaupun rambutku tergerai berantakan tapi potongan garis gaun ini membuat lekuk tubuh ku menonjol. Aku dapat merasakan gaun ini membuat ku menjadi lebih sensual daripada gaun lainnya. Terbersit dalam pikiran ku kalau gaun ini terlihat seperti gaun balas dendam yang indah. Aku akan memilih gaun ini jika saja hubungan ku dan Dimas masih seburuk dulu.

Aku akan membuatnya terperanga dan mengininkan ku tapi aku tidak akan mengijinkannya menyentuh ku. Tanpa sadar aku tersenyum ketika membayang kan semua itu.

"Apa yang kamu pikirkan?" Aku menoleh ketika mendengar suara Dimas.