webnovel

.9

"untung mas joni disini.. " aku turut senang.

"emang tadi kenapa neng? kok teman-temannya tegang banget "

"hah.. biasalah urusan laki-laki.. " aku menjawab cepat.

Di rumah...

"lho udah sampai lagi..? " tanya ibu.

"iya.. tadi dadakan semua teman-teman pada pulang. Jadi aku pulang juga" kataku sembari menaruh tas di atas kursi.

Tiba-tiba handphoneku berdering. pesan dari Novi. 'nis udah sampai rumah belum? '

ku jawab cepat.

karena tubuh ini terasa lelah, aku segera melangkahkan kaki menuju kamar dan tidur siang.

. . .

"ulangan hari ini akan menentukan nilai rapot kalian untuk semester ini " ujar bu Aas yang siap membagikan kertas ujian.

Semua murid tampaknya serius mengerjakan, termasuk aku.

"huf.. akhirnya ujian menantang tadi telah berakhir " seru Novi sambil menyeka keringat.

"emang separah itu sampai keringatan gitu.. " godaku sambil memberikan tissu.

"ya.. gak begitu juga.. "

"udah.. yang lalu biarlah berlalu. Mending sekarang kita charger tenaga di kantin. Nisa yang teraktir.. " Risa dengan cepat menarik tangan kami.

"aku pesan kaya biasa aja.. " tuturku.

"aku bakso dan jus mangga" pesan Novi.

Risa segera menyampaikan pesanan kami kepada ibu kantin.

"so.. kalian mau liburan kemana semester ini?" tanya Novi membuka pembicaraan.

"Kalau aku ikut papa ke Yogya. Sekalian papa dinas disana. " seru Risa.

"Kalau aku mau ke Jakarta. Nenek aku lagi sakit, jadi sekalian jagain. Kamu?" Novi melontarkan pertanyaan kepadaku.

"aku masih belum tau. karena ayah masih banyak pekerjaan si kantor" kataku sambil mengaduk-aduk es jeruk yang ku pesan. "yaudah, kamu ikut aku aja ke yogya.. " tawar Risa.

'menarik tapi akan merepotkannya' pikirku.

"enggak apa-apa. aku disini aja sekalian bersihin rumah"

"bilang aja gak mau ngerepotin" tutur Novi seakan mengetahui jalan pikiranku.

"lho.. aku gak ngerasa direpotin kok.. santuy... " seru Risa.

aku hanya tersenyum simpul. mengisyaratkan 'gak apa-apa. aku di rumah aja'.

Bel kembali berbunyi menandakan istirahat berakhir.

"Nis, aku pulang duluan ya.. udah dijemput papa.. " Pamit Risa sembari melambaikan tangan.

Aku masih duduk manis sembari menunggu ojek jemputanku datang.

"Ayo Alan... semangat.. " sorak para penonton yang berada di lapang basket.

Perhatianku teralihkan kepada suara-suara tadi. 'kayanya kak Alan lagi latihan ' gumamku dalam hati.

Tiba-tiba "duk" suara itu membuatku terkejut.

"ayo.. ayo.. bantu.." tutur pak Ahmad memberi arahan.

aku terkejut. Semua orang yang menyaksikan tadi segera membawa korban ke ruang UKS. Aku dengan cepat segera menyusul kesana. 'Sebenarnya apa yang terjadi ?' batinku.