webnovel

. 12

Suasana hening.

'aduh.. mau ngomong apa nih.. ' batinku.

'kok suasananya tegang gini' batin Alan.

"kak.. sekarang keadaannya udah lebih baik? " tanyaku membuka percakapan.

"mm.. iya.. lumayanlah.. " jawabnya sesekali mengalihkan pandangan.

"alhamdulillah.. "

"oh ya.. kemarin kamu menyaksikan aku latihan.. ?" tanyanya

"iya" jawabku singkat.

"maaf.. kemarin aku tak sempat membantu.. " tuturku menyesal.

"gak apa-apa.. udah kamu jenguk aja aku senang kok..! eh.. " kak Alan segera menutup mulutnya.

Aku tersenyum tipis.

"eh.. maksud aku.. "

"gak apa-apa kok! " kataku sambil tersenyum.

Entah mengapa kami malu-malu sendiri.

"oh ya.. ada yang ingin aku tanyakan.."

"lelaki yang menemuimu di taman kemarin siapa? "

"dia teman satu kelasku.. "

"memang kenapa? " aku balik bertanya. "waktu itu.. "

(scene cerita)

Nissa : "nah.. itu mas Joni.. "

"kalian, sebaiknya kita bubar aj. hari semakin siang..

Alan : "iya gak apa-apa aku masih ada urusan..."

Rifki : "aku juga harus menunggu pamanku..

Nissa : "tidak apa-apa? "

mereka mengangguk.

Nissa : "ya sudah kalian hati-hatilah "

Rifki dan Alan saling bertatap muka kembali.

Alan : "loe siapa? "

Rifki : "loe sendiri siapa..? "

Alan : "gue sahabatnya.. "

"apa hubungan loe sama dia.. "

Rifki : "itu bukan urusan loe.. "

Alan : "loe jangan macam-macam ya.. "

Rifki tersenyum sinis.

Sebuah suara memanggil Rifki. Ia pun pergi begitu saja meninggalkan Alan. 'siapa sebenarnya dia? ' pikir Alan tak henti-henti.

"waktu itu... eh.. tidak.. tidak.. apa-apa.. " jawabnya cepat.

"sebenarnya kemarin kakak kenapa bisa cedera..? " tanyaku.

mukanya memerah. "mm.. itu.. aku hanya kehilangan konsentrasi.. " jawabnya.

"kakak sedang banyak pikiran.. "

"huhf.. itu bukan urusanmu.. yang penting sekarang aku baik-baik saja.. " katanya mulai menyebalkan.

sikapnya berubah seratus delapan puluh derajat.

"ya sudah.. yang penting aku sudah perhatian.. " tuturku.

"per.. hatian.."

"jangan ge-er ya.. " balasku mencibir.

"baperan itu sifatnya cewe.. kali.. "

aku hanya tersenyum. keadaan begitu cepat berubah. suasana tegang tadi berubah menjadi hangat kembali.

kami berbincang sebentar.

"ya sudah ya.. aku kembali.. "

"hati-hati.." tuturnya di ambang pintu.

aku tersenyum, kemudian pergi.

'andai kamu tau.. sebenarnya aku selalu memikirkanmu... Nissa...'