webnovel

Bagiku Kamu Hanya Pecundang!

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

An Ziqi merasa lelah, dia kemari hanya ingin mengikuti pelatihan dengan tenang. Tapi Lin Kelan malah berniat membuatnya pergi dari sini.

"Lin Kelan, kompetisi ini tidak diselenggarakan oleh keluargamu. Jadi bagaimana bisa kamu mengatakan hal seperti itu dengan sangat percaya diri? Apakah kejadian yang kamu alami kemarin itu masih belum cukup?"

Lin Kelan menggertakkan giginya, "Huh, jangan sok berani di depanku. Jangan pikir kamu bisa membodohiku dengan meminta dua orang kemarin untuk kembali menyerangku."

Lin Kelan kemarin sudah mencatat plat nomor mobil orang-orang itu, tapi tidak ada informasi apapun yang muncul. Jadi, hanya ada dua kemungkinan. Pertama, latar belakang pemilik mobil itu adalah orang yang berpengaruh. Kedua, plat nomor mobil itu palsu. Namun, jika dilihat dari penampilan An Ziqi saat ini, membuat Lin Kelan tidak berpikir bahwa kemungkinan pertama adalah benar. Ada banyak kepalsuan disini, bahkan mobil itupun juga palsu. Sungguh konyol untuk berpura-pura menjadi seorang Nona Muda, sangat lucu sekali. 

Memikirkan hal ini, membuat Lin Kelan yang awalnya merasa tidak nyaman sejak dia melihat mobil Porsche kemarin, akhirnya bisa merasa sedikit lebih lega sekarang.

An Ziqi merasa kasihan, "Kamu terlalu memandang tinggi dirimu sendiri, padahal sebenarnya kamu adalah seorang pecundang. Lalu menurutmu, kau punya hak apa hingga bisa menyuruhku menuruti semua ucapanmu?"

"An Ziqi, jangan berpikir karena kamu lolos tahap seleksi, kamu jadi bisa pamer di depanku!" Ekspresi wajah Lin Kelan berubah dalam sekejap.

Saat masih sekolah dulu, kehidupan Lin Kelan tidak lebih buruk dari An Ziqi, dan latar belakang keluarganya pun lebih baik dari An Ziqi. Namun, semua orang di sekolah lebih menyukai An Ziqi daripada dirinya!

Bagaimana hal ini bisa membuatnya tenang?

"Apa yang sedang kalian lakukan disana, apakah kalian tidak berlatih?" ucap sang pelatih yang suaranya terdengar dari jauh.

Lin Kelan menatap tajam An Ziqi, lalu berjalan melewati An Ziqi menuju sisi yang berlawanan.

Saat dia berjalan melewati An Ziqi, dia menggertakkan giginya sambil memperingatkan, 

"Tunggu!"

An Ziqi tidak mempedulikannya. Dia memilih berbalik untuk mendiskusikan latihannya dengan para peserta lainnya. Namun, mereka malah menjauhinya seakan-akan dia sebuah wabah.

Changxing Group adalah salah satu sponsor untuk ajang kontes kecantikan ini. Hal itulah yang membuat semua orang tidak berani melawan pada Lin Kelan dan Changxing Group hanya karena An Ziqi.

An Ziqi hanya bisa mengangkat bahunya pasrah.

Setelah mengisi mangkuknya dengan air, An Ziqi kemudian menuju sudut ruangan yang kosong untuk tempatnya berlatih sendirian. Meskipun mudah melihat pelatih melakukannya, namun itu jauh lebih sulit daripada yang dibayangkan setelah meletakkan mangkuk berisi air di kepalanya sendiri. Sulit untuk menjaga keseimbangan agar mangkuk yang berisi air tidak jatuh dan tumpah. Apalagi dituntut harus berjalan dengan anggun.

Pada awal latihan, An Ziqi sering mendengar suara pecahan mangkuk yang jatuh ke lantai.

Dan tidak butuh waktu lama untuk membuat hampir semua orang mengeluhkan latihan ini. Tak terkecuali An Ziqi, yang saat ini bajunya sudah basah semua.

Namun, berkat pengalamannya beberapa tahun terakhir ini. Membuat karakternya telah terasah dan merubahnya menjadi wanita tangguh. Tidak peduli apa yang harus dia lakukan, dia berharap dapat melakukan hal yang terbaik!

Alih-alih beristirahat seperti yang lain, sambil An ZIqi menarik napas dalam-dalam, dia kembali memulai meletakkan mangkuk berisi air di atas kepalanya.

Tak jauh dari posisi An Ziqi, mata Li Kelan tetap fokus mengawasi An Ziqi dengan tatapannya yang tajam. Kemudian mengedipkan mata ke Xia Xiaotong di sampingnya. Xia Xiaotong mengangguk paham, dengan senyum sinis di wajahnya, dia kemudian bangkit dan berjalan menuju An Ziqi yang sedang berlatih dengan serius.

Ketika dia hendak berjalan di belakang An Ziqi, dia dengan sengaja berpura-pura terpeleset. Dan begitu dia memiringkan tubuhnya, dia langsung menabrak tubuh An Ziqi dengan sangat keras. Hal itu membuat lantai tempat latihan dipenuhi dengan air. Nyaris saja An Ziqi tertabrak, bisa-bisa dia juga ikut jatuh dengan keras tadi. Dan jika dia sampai terluka, hal itu sudah cukup membuatnya mengalami kerugian besar.

Saat ini, orang-orang yang ada di sekitar mereka hanya bisa menyaksikan saja. Tetapi tidak ada yang berani untuk menghentikan tindakan mereka.