webnovel

Siapa Bilang Kami Bukan Sebuah Keluarga?

Editor: Atlas Studios

Suara itu sesaat membuat Hao Ren tertegun sebelum dia segera meletakkan telepon dan bergegas ke balkon dari tempat tidur atasnya.

Dia melihat Chevrolet hitam parkir diam-diam di depan asramanya.

Dia kembali ke kamarnya tanpa banyak berpikir, dan melemparkan beberapa baju dan sepatu. Hao Ren kemudian mengangkat teleponnya dan berlari cepat ke bawah.

Zhao Guang ada di kursi pengemudi sementara Zhao Hongyu di kursi penumpang. Zhao Yanzi duduk di belakang dengan mulut kecilnya yang cemberut.

"Kenapa … kalian ada di sini?" Hao Ren bertanya dengan terkejut.

"Kita akan melakukan perjalanan akhir pekan, dan kami di sini untuk menjemputmu," Zhao Guang merespon. Nada suaranya tanpa ragu seolah-olah Hao Ren pasti akan bergabung dengan mereka.

Hao Ren ingin mencari alasan, "Hari ini aku …. "

"Aku akan minta Lu Qing bicara ke sekolah jika ada yang harus kau lakukan." Zhao Guang berkata.

"Um … " Hao Ren bergumul sebentar sebelum akhirnya ia menyerah, "Baiklah, bukan masalah besar. Kita tidak perlu berbicara pada wakil kepala sekolah."

"Baik. " Zhao Guang mengangguk.

"Masuklah ke mobil." Zhao Hongyu tersenyum pada Hao Ren.

Hao Ren membuka pintu dengan kikuk dan duduk di belakang di sebelah Zhao Yanzi. Hanya itu pilihannya.

"Bu! Kenapa kita membawanya? Kau bilang ini akan menjadi perjalanan keluarga!" Zhao Yanzi mengeluh.

"Bukankah Hao Ren bagian dari keluarga kita?" Zhao Hongyu berkata dengan lembut.

Zhao Yanzi tidak tahu berkata apa. Dia memikirkannya, dan Zhao Guang memotong pada saat dia hendak mendebat lagi, "Kita akan kembali ke rumah jika kau terus mengeluh. Kau bisa mengerjakan pekerjaan rumahmu nanti."

Itu tentu saja berhasil menekan amarahnya saat dia menutup mulutnya. Meski demikian cemberutnya semakin jelas.

"Ren, kamu belum makan pagi, bukan?" Zhao Hongyu berbalik dan bertanya dengan lembut.

"Tidak apa-apa. Aku tidak lapar, "Hao Ren menjawab.

"Buka tasnya, Zi. Berikan Ren sepotong roti," Zhao Hongyu berkata.

Zhao Yanzi menahan napasnya dan membuka tas. Masih kesal, dia mengeluarkan sepotong roti kecil dan melemparkannya ke Hao Ren.

"Terima kasih!" Hao Ren berkata pada Zhao Hongyu.

Zhao Guang tetap mengemudi dengan mantap dan berhenti berbicara.

Zhao Yanzi bersembunyi di sudut dan menjaga jarak dari Hao Ren. Hal itu lebih sebagai sebuah demonstrasi sikapnya terhadap Hao Ren dan orang tuanya; jelas dia terganggu dengannya.

Setelah meninggalkan daerah pusat kota, mereka menuju jalan yang jauh lebih besar. Keempat orang dalam mobil itu tidak lagi berbicara.

Perjalanan yang panjang dan pemandangan yang sama di luar jendela mulai membuat orang mengantuk. Hao Ren dan Zhao Yanzi keduanya jatuh tertidur.

Hao Ren tidur karena ia kurang tidur akibat kemarin ia tidur terlalu malam dan tadi pagi bangun terlalu pagi. Sedangkan Zhao Yanzi, karena ia terlalu bersemangat untuk perjalanan hari ini membuatnya sulit tidur kemarin malam. Kursi mobil yang nyaman membuatnya ingin tidur juga.

Keduanya terjatuh ke bagian tengah kursi belakang saat mobil itu terus berjalan ….

"Kita sampai!" Sebuah suara yang renyah membangunkan keduanya.

Hao Ren dan Zhao Yanzi perlahan-lahan bangun saat mereka menyadari kepala mereka bersentuhan.

"Keluar!" Zhao Yanzi mendorong Hao Ren menjauh dengan kenyitan keningnya yang tak menyenangkan. Dia cepat-cepat melompat keluar dari mobil.

Pemandangan gunung-gunung hijau dan air yang jernih di sekitar segera menempatkan senyuman bahagia di wajahnya.

Hao Ren menghapus air liur dari wajahnya dan keluar dari mobil juga. Dia menemukan mereka sudah ada di pegunungan.

"Di mana ini?" Dia bertanya.

"Pegunungan GreenStone," Zhao Hongyu menjawab.

"Ah?" Hao Ren terkejut.

Pegunungan GreenStone adalah objek wisata terkenal di luar Kota Lautan Timur, tetapi jaraknya lebih dari 100 kilometer dari pusat kota. Kelihatannya tanpa disadari mereka telah mengemudi selama lebih dari dua jam.

"Ayo ke puncak gunung hari ini dan menginap di hotel di kaki gunung malam ini," Zhao Hongyu melanjutkan.

"Ah?" Hao Ren menjadi semakin terkejut.

Dia memaksa dirinya untuk ikut dalam perjalanan bersama keluarga Zhao Yanzi berpikir mereka akan kembali hari ini. Tetapi untuk menginap semalam … ? Itu ….

Karena jaraknya yang lebih dari 100 kilometer dari kota, bus-bus di sini bahkan tidak akan pergi ke arah ini. Orang-orang yang berkunjung di sini umumnya mengemudi atau menggunakan bus yang telah disediakan oleh agen perjalanan.

"Mari kita letakkan barang-barang kita di hotel terlebih dahulu," Zhao Hongyu menyarankan.

Zhao Guang memindahkan kunci mobil sambil mengangguk. Dia mengambil tas bepergian yang besar itu dari Zhao Hongyu dan bergerak menuju hotel terdekat.

Meski pun Zhao Guang tidak banyak bicara, Hao Ren dapat merasakan pemahaman dalam diam dan hubungan yang saling mencintai antara dia dan Zhao Hongyu.

"Ini!" Zhao Yanzi menyerahkan ranselnya ke tangan Hao Ren dan melompat-lompat di belakang ayahnya.

Hao Ren merasa sedikit kikuk mengetahui dia harus tinggal bersama mereka selama dua hari. Meskipun demikian, tidak ada cara untuk kembali saat ini. Dia melemparkan ransel Zhao Yanzi ke punggungnya dan mengikuti mereka ke hotel dengan mengangkat bahu.

Hotel berbintang empat ini ada di kaki gunung yang terkenal tidaklah murah. Satu ruangan bisa seharga 1200 yuan semalam.

Zhao Guang membayar dua kamar dengan kartu platinumnya seolah-olah bukan apa-apa.

Kemudian mereka harus mengatur kamar. "Mereka tidak akan memaksaku berbagi ruangan dengan Zhao Yanzi, bukan?" Hao Ren berpikir pada dirinya.

"Ayo!" Zhao Guang menepuknya di pundak setelah menyadari keraguan Hao Ren.

Hao Ren tiba-tiba menyadari dia akan berbagi ruangan dengan ayah Zhao Yanzi, dan Zhao Yanzi akan di ruangan lain dengan ibunya.

"Apa yang aku pikirkan… " Hao Ren berbicara pada dirinya sendiri saat ia berjalan ke ruangan dengan Zhao Guang.

Ruangan mereka saling berhadapan. Hao Ren mengikuti Zhao Guang masuk ke dalam ruangan dan menemukan ruangan tersebut didekorasi dengan elegan meski tidak terlalu luas.

Dia menarik tirai, dan pemandangan yang indah dari Gunung Greenstone memasuki pandangannya. Gelombang udara segar berhembus di wajahnya; dia tidak pernah bernapas di udara sesegar ini di kota.

"Letakkan semuanya dan sedikit menyegarkan diri sebelum kita mulai memanjat," Zhao Guang berkata pada Hao Ren.

"Baik," Hao Ren meletakkan ransel merah muda Zhao Yanzi di kursi dan berjalan ke kamar mandi. Dia menggosok giginya juga mencuci wajahnya. Dia pergi begitu terburu-buru sehingga dia tidak punya waktu untuk melakukan itu. Sangat memalukan jika dipikirkan.

Ketiganya telah menunggu di pintu saat Hao Ren keluar dari kamar mandi.

"Lambat sekali!" Zhao Yanzi bergumam.

Hao Ren tidak ingin bertengkar dengannya di depan orangtuanya. Dia berbatuk ringan dua kali dan bertanya pada Zhao Guang, "Waktunya berangkat?"

"Bawa ranselku!" Zhao Yanzi berteriak.

Hao Ren berbalik dan mengangkat ransel merah muda kecilnya.

"Yang sopan, Zi!" Zhao Guang akhirnya tidak tahan lagi dan memarahinya.

Zhao Yanzi menahan amarahnya karena dia merasa disalahkan. Dia sangat senang perjalanan keluarga ini, tapi kemunculan Hao Ren yang tiba-tiba membuatnya tidak nyaman.

"Ayo, mari naik gunung," Zhao Hongyu berkata.

" Oh, biarkan aku menelepon nenekku dulu. Aku seharusnya mengunjunginya akhir pekan ini," Hao Ren tiba-tiba ingat dan mengeluarkan teleponnya.

Dia menelepon rumah dan memberitahu neneknya dia tidak dapat mengunjunginya akhir pekan ini karena dia pergi dengan "teman sekelasnya". Neneknya tidak menyalahkannya. Malahan dia menyuruhnya untuk bersenang-senang.

Zhao Hongyu merasa Hao Ren bahkan makin lebih berbakti dan pengertian melalui penggunaan nada suara dan kata-katanya lewat telepon.

"Udara di sini sangat segar. Kamu harus membawa nenekmu ke sini suatu saat. Ada sebuah Farmer Host1 di kaki gunung. Beberapa anak muda di kota membawa orang tua mereka ke sini untuk melepaskan diri dari udara panas sekaligus menikmati keberadaan satu dengan yang lainnya. Orang-orang tua bisa main kartu, bercakap-cakap dan mencoba hidangan-hidangan yang menyegarkan. Tempat ini sangat santai dan populer," Zhao Hongyu berkata pada Hao Ren saat dia menutup telepon."

"Um, "Hao Ren bergumam. Ia tidak pernah menyebutkan Zhao Yanzi pada neneknya, dan dia bahkan baru saja mengatakan padanya dia keluar dengan "teman sekelasnya". Bagaimana dia seharusnya memperkenalkan neneknya pada orang tua Zhao Yanzi?

Dia tidak tahu jika nenek akan heran atau terkejut melihat cucu menantu perempuan yang begitu tidak patuh dan punya perilaku buruk.

"Kita keluarga jadi jangan terlalu kaku. Santailah sedikit. Ayo mulai memanjat," Zhao Hongyu tersenyum pada Hao Ren dan berjalan keluar pintu masuk hotel sementara memegang tangan Zhao Guang.