webnovel

memory of the past

Cisa adalah keturunan dari seorang bangsawan Inggris yang terpisah jauh dari keluarganya. Karena dia hidup sebagai rakyat biasa dan bahagia diapun menemukan cinta sejatinya. setelah dua puluh satu tahun terpisah akhirnya saudara laki laki satu satunya menemukan dia berada di negeri yang elok yaitu Indonesia. Namun dia menjadi yatim piayu karena kedua orang tua kandungnya telah meninggal dunia semasa dia masih berusia enam bulan setelah dia dilahirkan. Namun apa yang terjadi dia kehilangan ingatanya setelah musibah penculikan tersebut dia terkena Amnesia. dia kehilàngan segala ingatan dari masa kecil hingga terakhir dia menikah. Disaat ingatanya sudah kembali terjadi penculikan kambali namun itu tidak membuat Cisa jadi dendam dan dia malah memaafkan orang tersebut. hingga kesadarannya terbuka dan menjadikan bagian dari keluarga. Cisa banyak mendapatkan cinta dari orang orang yang dikasihinya walaupun dia tidak merasakan kasih dari orang tua kandung yang sebenarnya, namun itu tidak membuat dia bersedih dan hilang akan perasaan cinta dan kasih sayang. Cisa tidak pernah menyesali kejadian yang menimpanya karena Allah telah memberikan sesuatu dari apa yang telah hilang darinya. Dia berharap semua akan sesuai harapan nya kelak. Dipertemukan kembali dia dengan kakak kandungnya merupakan kejutan yang membahagiakan dan setiap kejadian dia ambil hikmahnya.

Daoist816470 · História
Classificações insuficientes
101 Chs

Bab 3

Satu bulan kemudian

Ada kegiatan disekolah Cisa dan dia dan juga teman-temannya mengikuti kegiatan itu mereka berkumpul di lapangan sekolah guna mempersiapkan kegiatan itu.

"Bagaimana semuanya sudah siap untuk dimulai?"kakak ketua OSIS menanyakan."Sudah kami telah siap kak?" jawab semuanya.

"Tolong di cek semua untuk terakhir kali sebelum berangkat ketempat tujuan.

Mereka akan melaksanakan orientasi pelantikan anggota baru siswa di sebuah lokasi di kebun teh lawang malang.

Disana Cisa, Amy, Siya, Kana dan Umma mereka jadi satu kelompok, dan sebagai ketua kelompok adalah Kana.

Tidak disangka dan diduga kakak ketua OSIS Yanto mengajak Cisa berbicara 4 mata saja"Dek mau enggak kamu jadi pacarku?"ia berkata di hadapan Cisa.

Dan secara Cisa terkejut dan membelalakkan matanya menatap kak Yanto dan berkata" apa? kakak nggak salah omongkan? ".

"Aku mengatakanya bersungguh-sungguh, aku akan menunggu jawabanmu dek?"kak Yanto mengerling sambil tersenyum memukau.

Dalam benakku kakYanto itu orangnya tinggi, putih dan kekar, tak lupa pula dengan wajah nanrupawan yang menjadi idola para cewek sesekolahan.

Tapi tiba-tiba saja aku merasakan pusing yang meyerang kepalaku hingga menjadi gelap semua.

Dan mimpiku pun terputus sampai disitu karena aku mendengar ibu membangunkanku dari tidurku"Cisa bangun... Cisa... ini sudah jam 05.00 BBWI nanti kamu terlambat kerja."

Perlahan aku membuka mataku sambil mengingat-ingat tentang mimpiku, dengan mengerjapkan mata aku melihat jam dinding "8.. " aku bergegas bangun dan menuju kamar mandi dan setelah itu sholat subuh dan bersiap berangkar kerja.

Aku berpamitan pada orang tuaku sambil mencium tangan beliau"Aku berangkat dulu ibu, bapak...Assalamualaikum...".

" Waalaikumsalam...." orangtua Cisa menjawab.

Saat menaiki angkot Cisa berpikir tentang mimpinya dan berfikir 'mmm...kenapa aku memimpikan itu? kan itu sudah lama sekali berlalu, dan kenapa harus memimpikan itu?kenapa tidak memimpika yang lain masa laluku kan bukan hanya itu.'

Setelah berfikir dengan berputar-putar diotaknya tidak terasa sampai di tempat kerjanya Cisa turun dari angkot dan berjalan menuju hall setelah log in.

Dengan sedikit mempercepat langkahnya Cisa berjalan memasuki hall dan menyapa semua temanya"Assalamualaikum....dan selamat pagi semua"

"Waalaikum salam...dan pagi juga"jawab serentak semua teman-temannya.

Cisa menempati tempatnya dan mulai mempersiapkan pekerjaannya sebelum dimulai, dan dia mengobrol sama teman temanya Anggi dan Sasya.

"Gimana malam kalian kemarin ..?"cisa bertanya kepada keduanya.

"Biasa aja tidak ada yang special"Anggi menjawab seadanya.

"Kalau aku ... aku hanya tertidur pulas karena lelah.

Embak sendi gimana?."jawab Sasya.

"Aku...?"jawab Cisa sambil menujuk dirinya sendiri.

"Mmm ...nanti saja saat istitahar akan aku ceritakan".

"...." dengan wajah melongo kedua temanya menanggapinya.

" janji ya mbak, awas kalau tidak, kami akan menggelitik mbak Cisa sampai tidak bisa berhenti ketawa" ancam keduanya.

"Iya, iya jangan kahwatir nanti aku dongengi, selarang ayo mulai bekerja mbak Rina sudah datang."Cisa memberitahu kedua temannya.

Ya seperti biasa mbak Rani memimpin doa sebelum dan sesudah.

Dan bekerja pun di mulai "Cisa mengecek ketebalan kulit sesuai teknovel karena ada beberapa kulit yang tebalnya melebihi dari yang ditentukan di teknovel maka Cisa meminta ijin ke hall 3 untuk menyeplit kulit tersebut.

"Mbak Rani ... saya ijin ke hall dua dulu untuk menyeplit kulit"sambil membawa keranjang yang sudah ada potongan bagian dari bentuk sepatu yang akan dijahit.

" kalo sudah selisai, cepat kamu kembali, apa kamu memerlukan bantuam?"Cisa menggelengkan kepalanya.

" ndak usah mbak aku masih bisa sendiri."

Mbak Rani manggut manggut melihatanya.

Secepatnya Cisa pergi kehall 3 dan dengan cepat mengerjakan tugasnya dan kembali ke hall 2 tempatnya bekerja.

Tepat jam 12.00 BBWI waktu istirahat Cisa menceritakan janjinya pada temannya sambil memakan makananya

" Tadi malam saat aku tidur aku memimpikan masa laluku saat masih di SMA, kalian tau tapi mimpiku itu terputus di tengah-tengah saat kakak ketua kelasku menyataka cintanya padaku dan aku belum menjawabnya.".

"Haaa.....bagaimana bisa memangnya mbak Cisa populer saat di sekolah? ." tanya Anggi.

"Aku .....aku nggak pernah merasa kalau aku itu populer, itu seingatku, aku cukup dikenal oleh kakak-kakak kelas yang lain sejak masuk SMA"Cisa berkata sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Haaa... itu namanya populer mbak?!" jawab Sasya dan tertawa tak percaya.

"Bahkan saat ini pun mbak Cisa tetap jadi pujaan para pria disini yang melihat tanpa berkedip dan memujamu, lihatlah di sana dan sekeliling sayup-sayup terdengar mereka membicarakan mu tanpa henti."Anggi menambahkan.

"Ah sudahlah kalian tidak usah memikirkan halyang nggak penting seperti itu mungkin saja mereka membicarakan orang lain bukan aku" Cisa tidak percaya.

Selesai makan mereka kembali ke hall "Aku kemusholah dulu ya mau duhuran sebentar mumpung masih ada waktu sebelum masuk."

Cisa berpamitan kepada teman-temannya. "Ok, silakan mbak".

Sasya menjawab dan menganggukkan kepalanya begitupun Anggi.

Tidak berapa lama Cisa di panggil oleh staff atmin dikantor atmin"Cisa kamu segera kekantor atmin sekarang ada hal penting yang mau ditanyakan sama kamu" Rani memberitahukan .

"Baik mbak" Cisa bergegas kekantor tersebut menemui pak Ifan kepala HRD di pabrik itu.

"Tok,tok,tok" setelah ada seruan kata .

"Masuk" dari dalam ruangan cisa membuka pintu danmasuk kedalam ruangan.

"Bapak memanggil saya?"tanya Cisa.

Ifan melihat kedepan pintu sambil menatap tanpa mengedipkan matanya cukup lama dia tertegun hingga suasana jadi sunyi.

"ehmm ..." Cisa berdehem membuat Ifan kembali fokus.

"Berapa lama kamu sudah bekerja disini?, mmm...akan training untuk karyawan baru selama satu bulan, untuk stich dilaksanakan kamu kan belum bisa?"Ifan berkata sambil menyilakan untuk duduk didepan mejanya.

" Benar pak saya belum lama bekerja disini sekitar 4 bulan, dan saya belum bisa stiching, jadi mulai kapan saya harus training?"Cisa menanyakannya.

" Ok mulai besok kamu langsung ikut training selama satu bulan ditempat pak Troy, kamu sudah tahu kan tempatnya di hall 2" Ifan menambahkan "Baik pak akan saya laksanakan sesuai perintah bapak, apa saya masuknya tetap sama seperti biasa?"Cisa bertanya."Tidak kamu masuk jam 07.00-17.00 BBWI sama seperti oseri."Ifan menjawab.

" Baiklah saya mohon permisi kalau begitu."

Cisa mulai beranjak keluar dari ruangan itu namun Ifan menarik lengannya dan itu membuat Cisa bingung?.?

. "Iya pak, apa masih ada yang lain?". 'bodoh apa yang aku lakukan?kenapa aku menahannya pergi dari sini?'

masih dengan memegan lengan Cisa"sebaiknya kamu tinggalkan nomor kamu agar aku bisa langsung menghubungimu"Ifan memberi perintah.

"Mmm ...maaf sebelumnya pak saya belum mempunyai hp jadi saya tidak bisa meninggalkan nomor saya"Cisa menjawab dengan sopan dan tersenyum dengan polosnya sehingga membuat Ifan tambah deg-degan melihat senyum manisnya

.Sambil melepaskan pegangannya dia berkata "Baiklah kalo begitu kamu boleh kembali ketempatmu."Cisa pun melangkah keluar dari ruangan Ifan.

sampai ditempatnya Cisa memberitahu mbak Rani bahwa dia harus ikut training stiching mulai besok selama satu bulan.

Tidak berapa lama bel pulang berbunyi dan para pegawai pun pulang kerumah masing-masing.