webnovel

Membunuh Lelaki Idaman

Dianggap gagal oleh keluarganya dan anjuran agar dia sebaiknya menikah saat novelnya keempat gagal, penulis yang memiliki cita-cita tinggi itu mulai meragukan dirinya. Ketika keinginannya menjadi penulis mengalami kendala, sesuatu yang tak terduga terjadi saat seorang lelaki tampan muncul di hadapannya dan membawanya ke kantor polisi. “Apa? Aku menjadi tersangka utama dalam kasus pembunuhan?” Sebuah kasus pembunuhan terjadi dan detailnya sangat mirip dengan detail novel terbarunya. Lelaki tampan tersebut menjadi detektif berbakat. Dengan identitas rahasia, dia ditugaskan untuk menyelidiki kasus itu. Sejak saat itu, hidupnya menjadi kacau balau. Awalnya, dia ingin mendapatkan perlindungan dari sang detektif dengan menginap di rumah sang detektif. “Detektif Bai, bukankah ini tugas polisi untuk melindungi saksi saat hidupnya berada dalam bahaya?” Dia akhirnya tinggal di rumah sang detektif karena beberapa alasan, seperti Skenario 1: Xiang Wan : “Detektif Bai, kamu tidak punya hak untuk menahanku..” Detektif Bai : “Seingatku, kamu lah yang meminta agar diizinkan tinggal di rumahku?” Skenario 2: Xiang Wan : “Tidak perlu melakukannya. Deetektif Bai, aku bisa kembali..” Detektif Bai: “Kamu belum terbebas dari segala tuduhan. Jika sesuatu terjadi, setidaknya kamu punya alibi.” Skenario 3 : Xiang Wan : “Mengapa kamu membawaku ke rumahmu lagi?” Detektif Bai: “Kamu belum menulis chapter baru hari ini!” ucapnya dengan jelas, “Aku ingin membaca chapter terakhirmu sebelum memberitahumu hasil penyelidikan kami yang terakhir.” “...”

Si Jin · Urbano
Classificações insuficientes
679 Chs

Diam Itu Emas

Editor: Wave Literature

Zi Tan?

Xiang Wan bingung.

Dia tidak mengatakan sepatah kata pun saat membalas pesan itu. Dia pun tertawa.

"Apakah aku menjadi pembunuh hanya karena dia mengatakan hal itu? Dia bukan polisi."

"Dia pikir dia adalah polisi dan merasa lebih pintar dibandingkan dengan detektif yang sesungguhnya. Selain itu, menyindir seseorang dan memutarbalikkan fakta di media sosial tidak melanggar hukum..."

"Siapa yang bilang? Fitnah adalah kejahatan."

"Aku sudah bilang kalau itu hanyalah sindiran. Bagaimana bisa dianggap mencemarkan nama baik? Apakah tanganmu lebih besar sehingga kamu bisa menang saat bergulat melawannya?"

Dia menggosok hidungnya dan menjawabnya dengan malas.

"Baiklah, aku akui, tangannya... lebih besar daripada pinggangku!"

"Hahaha...."

Mereka berdua mengobrol sebentar. Kemudian, Yuan Qianqian mengirimkan beberapa screenshot pada Xiang Wan.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com