webnovel

Alasan Mas Bram

Dewa dan Mas Bram sejenak saling tatap seperti film india yang sebentar lagi akan menari dan menyanyi. Namun, Dewa yang memang tidak suka basa-basi, kembali cuek dengan ciri khasnya dan mengajak kami untuk segera pulang.

"Ayo, Oma kita pulang!" ajak Dewa tanpa menghiraukanku. "Hei, kamu kenapa masih diam disitu apa mau tinggal di sini?" ketusnya.

"Samsul," panggil Oma saat Pak Samsul tengah menuju parkiran.

Pak Samsul pun mendekat. "Terima kasih untuk kerja samanya," ucap, Oma sembari menyambut tangan Pak Samsul.

"Sama-sama, Bu. Senang bisa membantu," balas Pak Samsul.

"Terima kasih, Pak!" Aku pun ikut mengucapkan rasa terima kasih karena telah membantu sidang perceraian ini.

"Sama-sama, Mbak Naya. Kalau begitu saya pamit dulu, karena masih ada urusan yang harus saya selesaikan," pamit Pak Samsul. "Mari, Bu, Mbak!"

Pak Samsul pun pergi menuju mobilnya yang terparkir tidak jauh dari mobil Dewa. Sementara Mas Bram masih berdiri di tempat tadi.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com