webnovel

Melawan Skenario Kehidupan

“Kamu benar-benar gila, apakah kamu lupa dunia sebelumnya yang kamu hancurkan? Apakah kamu ingin mengulangi kesalahan yang sama?” Rekan Tania yang berbentuk suara sistem dikepalanya terus berceloteh tanpa henti. Dia sangat tidak puas dengan tingkah Tania yang seenaknya tanpa memperdulikan skenario yang telah disediakan. Jika terus begini, Tania akan mati dan dunia ini akan hancur kembali! Seperti sedang bermain game, Tania dan rekannya terus-terusan berganti dunia dan dimensi hanya demi menemukan “Dunia yang Tidak Akan Hancur.” Tapi hal ini tidaklah mudah untuk ditemukan ketika semua peran yang didapatkan Tania merupakan peran yang menyedihkan! Tania harus memilih antara membuat kehidupan yang sukses dan menghancurkan dunia, atau memilih mengikuti skenario laknat dengan janji yang tidak pasti…

NormaDrofwarc · Adolescente
Classificações insuficientes
420 Chs

Seorang Jenius Musik

Rudi berpikir bahwa lagu-lagu Tania sangat spesial dan artistik. Dia telah membuat musik selama bertahun-tahun, tapi dia benar-benar tidak pernah melihat seseorang yang bisa memasuki dunia musik secara instan.

Jika Tania bisa ikut bernyanyi sebagai tamu di tengah acara, program ini pasti sangat menarik.

"Sejak saya datang ke pertunjukan ini, semuanya sudah diatur oleh Sutradara Rudi. Untuk masalah lagu, Sutradara bisa mengaturnya. Saya tidak masalah dengan hal itu."

Begitu Tania berucap, Rudi segera bersemangat dengan alur acara ini.

Langsung berbicara terus terang tentang musik memang lebih baik daripada hanya berkomentar di belakang.

"Yah, aku takut dibilang tidak sopan jika memutuskannya sendiri tanpa berkoordinasi denganmu, Nona Tania." Rudi tersenyum, "Sebelumnya aku bertanya-tanya apakah aku bisa mengundang Anda untuk berpartisipasi dalam pertunjukan ini. lagi Belakangan aku memikirkannya, aku sedikir ragu apakah Anda mau menerima undanganku atau tidak?"

Ya, lagu-lagu Tania yang sangat menarik telah membuatnya populer. Tapi ada alasan kepopulerannya tidak cukup melejit saat ini, itu semua karena dia tidak berpartisipasi dalam program televisi apa pun dan tidak mensponsori merek barang apa pun. Secara tidak langsung, itu membuat orang penasaran.

Jika orang ini bukan Tania, dia pasti sudah lama menghilang.

Rudi kemudian bertanya, "Nona Tania sepertinya tidak suka berpartisipasi dalam sembarang program?"

"Saya tidak ingin berpartisipasi dalam program yang bukan tentang musik," kata Tania sambil tersenyum, "Saya tidak tertarik, karena hanya membuang-buang waktu. "

Rudi tidak menganggap kalimat ini buruk, meskipun dalam kalimatnya sarat akan kesombongan dan penghinaan.

Sebaliknya, Rudi merasa sangat senang. Bukankah ini berarti sebuah pengakuan secara tidak langsung bahwa dia datang ke "Childern of Music" karena itu adalah pertunjukan musik?

"Di era sekarang ini tidak banyak orang seperti Tania yang fokus membuat musik." Rudi menghela nafas sedikit, "Sayangnya, tidak banyak program yang benar-benar memuat tentang musik."

Rudi bangga dengan hal itu. Rudi juga tidak ingin membiarkan calon junior seperti Tania bertemu dengan orang yang salah.

"Nona Tania, jika kamu memiliki kesulitan nantinya jangan sungkan untuk meminta bantuanku, jika itu masalah musik aku pasti akan dengan senang hati membantumu."

Mulut Tania tersenyum, "Oke, terima kasih banyak Sutradara. "

" Sejujurnya, ada yang benar-benar harus aku lakukan dalam waktu dekat ini. Beberapa waktu lalu aku menulis banyak lagu dan bersiap untuk merilis rekaman, tetapi tidak ada orang profesional di sekitarku."

"Sutradara Rudi adalah seseorang yang sudah kompeten di bidang musik, jadi saya ingin meminta bantuan Pak Sutradara untuk rekaman saya selanjutnya."

Setelah mendengar ini, reaksi pertama Rudi sangat terkejut. Tania akan merilis lagu lagi? Kira-kira jenis musik seperti apa itu, apakah itu sebanding dengan lagu-lagu sebelumnya?

Dengan matanya yang berbinar, Tania hampir saja akan menyanyikan lagunya secara langsung di hadapan Sutradara.

"Ketika saya datang hari ini, saya juga membawakan lagu-lagu saya yang ingin saya rilis." Tania jelas sudah datang dengan persiapan. Dia mengeluarkan pemutar musik dari tasnya, dan menyerahkannya kepada Rudi.

Rudi mengambil pemutar musik itu dan tidak sabar untuk mendengarkannya. Hatinya sudah sangat antusias.

Andai saja Tania belum menandatangani kontrak dengan Nebula Music, Rudi berencana untuk membuat Tania bekerjasama dengannya dan bahkan akan menerimanya sebagai muridnya.

Setelah mendengarkan satu lagu dari alat pemutar musik itu, Rudi berpikir ini sangat konyol, benar-benar tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.

Tania adalah seorang yang jenius, dia membuat sepuluh lagu di dalamnya. Rudi berpikir Tania tidak pantas disebut sebagai murid, dia lebih dari itu.

"Nona Tania, aku berniat untuk bekerja sama denganmu untuk membuat rekaman itu." Rudi membuat keputusan ini tanpa memikirkannya. "Kamu bisa memikirkannya dulu. Jika tidak ada masalah, aku akan membawa seseorang menyiapkan kontrak."

Di seberang sana Kiki tidak sengaja mendengar pembicaraan dua orang ini. Dia mendengar bahwa Tania akan melakukan rekaman bersama Sutradara Rudi, Sutradara kenamaan dalam industri musik negeri ini.

"Mengapa selalu Tania?"

Kiki mengepalkan tinjunya erat-erat sambil menggigit bibirnya dengan kuat.

Tania tidak memiliki latar belakang keluarga yang terpandang. Tania hanya seorang siswa yang lulus dari StiMB (Sekolah Tinggi Musik Bandung), dia tidak begitu cantik, dan dia juga tidak banyak prestasi. Mengapa sekarang menjadi baik di dalam segala hal.

Perasaan iri telah menguasai hati Kiki. Perasaan itu sebelumnya masih bisa dia kendalikan, tetapi sekarang benar-benar di luar kendali. Jika ini terus berlanjut, orang-orang di luar sana pasti akan terus membandingkannya dengan Tania.

Jika dia tidak bisa melebihi Tania dan selama dia ada di industri yang sama, dia akan selalu hidup dalam bayang-bayang Tania. Tidak akan pernah ada kesempatan untuk dirinya sendiri.

Kiki akhirnya tidak tahan, dia langsung mengeluarkan ponselnya, mengklik grup berita, lalu menyebarkan berita buruk tentang Tania.

"Tania menggunakan segala cara bahkan merayu seniornya untuk sukses dalam industri musik." Begitulah tajuk yang ditulis oleh Kiki.

Berita itu seketika menjadi trending topik di kalangan masyarakat. Hal itu membuat Kiki tersenyum puas, dia berhasil membuat rumor miring tentang Tania.

Ternyata Kiki memposting foto yang diambilnya secara diam-diam, dimana disitu terlihat gambar Tania dan Sutradaa Rudi sedang bercakap beberapa waktu lalu. Setelah memposting foto tersebut Kiki langsung menghilangkan jejak.

.....

"Pak Dirga, apakah Anda tahu Tania ini benar-benar seorang jenius? Seorang jenius dalam industri musik." Saat Dirga mendengarkan telepon dari Rudi yang sangat memuji Tania, tanpa sadar sudut mulutnya naik.

"Anda merekomendasikan orang yang tepat untuk saya."

"Saya ingin mengajak Anda makan malam, saya harus berterima kasih banyak."

Dirga melirik wanita yang sedang fokus menonton TV, lalu dengan santai menjawab. Setelah menutup telepon, matanya tertuju pada Tania.

"Apa kau tiba-tiba tertarik padaku?" Tania mendekati Dirga dan memeluk lengannya secara spontan.

"Hah?"

Nada senandung wanita itu tidak diragukan lagi sangat menarik.

Dirga mencubit dagu Tania dan menyipitkan matanya yang terlihat berbahaya. "Bagaimana kamu tahu bahwa aku dan Pak Rudi akan bekerjasama?"

Wanita itu mendekatinya selangkah demi selangkah seakan ingin membuat Dirga tertarik padanya. Sepertinya, Tania sudah mengetahui kelemahannya. Mendengar bahwa Rudi ingin membantu wanita ini membuat rekaman, dia tahu bahwa semua ini ada dalam rencananya.

Tampaknya setiap langkah yang diambil Tania sudah direncanakan dengan cermat olehnya.

Tidak banyak orang yang tahu bahwa Dirga dan Rudi berhubungan bisnis, bagaimana Tania bisa tahu?

"Apa yang tidak aku tahu darimu?" Dirga benar-benar ingin mengungkap semua rahasianya.

Meskipun tania memang menjengkelkan, Rudi tidak marah sama sekali. Dia merasa sudah lama tidak ada lawan seperti itu yang mampu membuatnya jengkel.

Namun, ketika Tania mengetahui semua rahasianya, dia akan melemparkannya ke laut untuk menjadi santapan hiu.

Tania meletakkan dagunya di satu tangan, "Aku khawatir kau akan berubah dan suatu hari nanti kau akan menendangkau dan melemparku ke laut untuk menjadi santapan ikan hiu."

(Tania, kenapa kamu pandai membuat orang-orang disekitarmu merasa nyaman? tidak ada yang bisa memahami, meskipun perilakunya terkesan blak-blakan tapi itulah Tania dengan pesonanya)