Senyum terus tersungging di bibir Justin, sejak bangun pagi tadi. Apa-apa ingin dilakukannya dengan segera, dari mandi, berganti pakaian, dan berbenah diri. Ada rasa antusias yang tidak disembunyikan Justin untuk hari ini juga ada rasa pengharapan. Pengharapan itu membuatnya terus-menerus menatap ke arah pintu dan terus-menerus menanyakan waktu ke Mark, meskipun dia sendiri mengenakan jam tangan.
Sikapnya membuat Mark tersenyum yang kemudian tertawa geli. Sikap ayahnya benar-benar seperti anak kecil yang bersiap-siap untuk pergi piknik.
"Sabarlah, Pa. Tante Laura nanti juga datang," goda Mark yang sedang mengenakan kemejanya. Fasilitas di kamar VVIP memungkinkan Mark mandi di kamar mandi pasien.
Justin yang digoda dengan telak, langsung gusar. Malu karena ketahuan sednag menunggu siapa.
"Kamu ngomong apa? Papa nungguin visit dokter," omel Justin menutupi perasaan malunya.
"Ooo …, nunggu dokter." Mark mengangguk-angguk dengan mimik wajah masih menggoda.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com