Di ruang kerjanya, Justin melihat foto-foto Eren yang tersiksa oleh Burhan. Ada banyak sekali luka leba, akibat pukulan benda tumpul dan tinju langsung dari tangan Burhan.
Senyum Justin merekah, seakan puas dengan kinerja orangnya. Namun, tidak sampai di sana saja, Justin belum sepenuhnya puas dengan pembalasan dendam itu. Pria itu ingin kembali melihat Eren tersiksa, hingga kondisinya lebih buruk dari Mark sebelum sadar.
Baru saja Justin memikirkan beberapa rencana untuk membuat Eren tersiksa, ponselnya berdering dan menampilkan nama Maya di sana.
"Ada apa, Sayang?" tanya Justin sembari meletakkan berkas di meja.
"Hem, apa semua sudah siap di sana?"
"Tentu saja, aku sudah mempersiapkan untuk menyambut kedatangan kalian di sini. Kalian hanya perlu datang dengan tersenyum dan menerima sambutan dariku," ujar Justin memberitahu Maya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com