webnovel

Me is me

rannaya · Urbano
Classificações insuficientes
108 Chs

saksi sejarah pagi ini

dibandara terdengar suara hiruk pikuk keramaian pagi ini. suasana yang mulai memadati bandara nampak sangat jelas terlihat. nampak dari kursi tunggu bandara papi riri, bersama uncle lee,dan keluarga kecil lainnya. namun tak nampak pasangan Zhi han dan istrinya riri.

Uncle lee sangat gelisah sekali. bahkan beberapa kali ia menghubungi no.hp mereka berdua tak ada sambungan sama sekali. meski waktu jam terbang mereka masih dua jam.

####

di perusahaan akuisisi riri. para karyawan Tengah di sibuk kan dengan problem komputer yang terhack oleh orang tak di kenal. nona xiou sangat sibuk sekali dengan File-file dokumen yang sempat ia simpan di flashdisk, beberapa kali ia mencoba menyambungkan usb ke handphonenya, memeriksa data data penting lainnya. sementara pengawal Ali yang mendampingi pun nampak sibuk sambil mengotak atik komputer dan beberapa laptop bersama karyawan lainnya.

sedang dina di ruangannya tak peduli sama sekali, ia malah asyik menggunting kukunya yang mulai tajam.bahkan menghiasinya dengan kutek warna baru.

rifah yang mondar mandir di ruangannya sambil beberapa kali menghubungi tenaga handal IT berpengalaman. "bagaimana bisa semua komputer terhack, tolong jelaskan padaku!!". suara riri yang memukul meja kerja karyawan sejenak membuat yang lainnya menghentikan aktivitas mereka. mereka sangat ketakutan begitu melihat CEO baru mereka yang marah. rifah yang mendengar suara dari luar ruangan kerjanya seketika tau itu suara mantan istrinya. bagi rifah mungkin ini cara satu satunya menarik simpati riri lagi, dengan berperan lebih baik.

" jangan khawatir nona bos, para tenaga IT handal sudah saya hubungi, dalam setengah jam lagi mereka sampai" lagaknya dengan sombong. Riri yang berpakaian baju mandi dan handuk hanya menatapnya biasa saja.

"jadi..yang sedari tadi anda lakukan hanya mondir mandir selama satu setengah jam dan menelpon IT handal tanpa membantu yang lainnya,...hey broo...mereka kerja bukan pakai otak saja, tapi tenaga!. " ucap riri dengan nada yang sangat kesal sambil memperlihatkan video di layar datar apa saja yang sudah di lakukan semua karyawan, termasuk dina.

"pengawal Ali, siapkan ruangan!. saya hanya punya waktu sejam." ucap riri dengan sorot mata tajam. ia berfikir pasti ada seseorang yang mencoba mencuri data perusahaan, atau ini hanya permainan seseorang. matanya mengarah pada sosok seorang wanita yang tengah asik memotong kuku di sebuah ruangan.

riri segera mengambil microfon yang terpajang di samping tv layar datar.

" siapapun yang sekarang sedang bersantai,tanpa peduli keadaan perusahaan harap segera mundur dari jabatan!!! ". ucap riri sinis.membuat semua karyawan tertunduk semakin ketakutan.

rifah yang mendengarnya nampak sangat terkejut, karena baginya riri yang ia kenal bukan tipe wanita yang pemarah. ia pun melirik ke ruangan istrinya. kali ini rasa malu tak dapat ia hindari.

ia mendorong pintu ruangan kerja istrinya dengan marah.

"apa ini kerjaanmu, kalau kau tak bisa di atur aq bisa mengistirahatkanmu dirumah". ucapnya dengan nada kesal.

" sayyaangg...inii...". ucap dina pelan sambil menyerahkan hasil testpack pagi tadi.

rifah yang mengambil dan melihatnya sekejab nampak menahan kemarahannya karena ia bahagia dengan kabar baik ini. segera ia membisikkan kata kata

" nanti di rumah kita bahas, aq harus menahan malu karena ulahmu ini, bersandiwaralah sebentar agar aq nampak memarahimu". ucap rifah dengan binar mata bahagia.

dina paham apa yang dimaksud suaminya. ia pun bersandiwara dengan meminta maaf dan membuka komputernya.

"ruangan sudah siap nona" ucap pengawal Ali dari pengeras suara.

"tim khusus nona xiao ayo kita selesaikan semuanya" ucap riri

Zhi han yang mendengarnya segera mengambil langkah mengikuti. ia penasaran apa yang ingin dilakukan riri dalam keadaan seperti ini.

lift berjalan ke lantai tingkat atas kemudian berhenti. karyawan khusus tau apa maksud nona bosnya, namun beberapa karyawan lain dan Zhi han nampak bingung. karena begitu lift berhenti, riri memutar tubuhnya, membuat yang lain beralih ke sisi samping memberi jalan. riri menekan tombol rahasia dan memasukkan passwort tak lupa pemindai mata ia sematkan. membuat yang melihatnya nampak terkesima. mereka mengikuti langkah CEO.

riri pun menyuruh semuanya diposisi duduk masing masing. sedang rifah yang masih nampak terkesima dengan ruangan asing tersebut, pandangannya kemana mana, ia tak percaya ada ruangan kerja rahasia yang di bangun riri.

riri melepaskan handuk yang menempel di rambutnya.rambut basah tergerai begitu saja. siapapun yang melihatnya akan tergoda dengan penampilan seksi CEO riri, karena tak biasanya ia berpakaian seperti itu. bahkan mantan suaminya sendiri nampak tergoda sekali, riri terlihat sangat cantik terlebih lekukan bodynya yang sempurna.

"apa yang kalian liat...pr kalian masih sangat banyak, paham!". ucap riri yang membuyarkan lamunan mereka. riri sadar ia sekarang sedang diperhatikan semua karyawan, karena ia sangat terburu-buru sekali sehabis mandi begitu mwnerima telepon tentang kekacauan di pagi ini. zhi han yang menunggu di mobil nampak bosan, hingga ia memutuskan memasuki perusahaan istrinya. ia duduk di sofa sambil matanya tertuju ke berbagai majalah. namun...ia masih memakai piyama mandinya.

diruangan bernuansa minimalis nampak sangat sibuk riri bersama karyawan khusus.jarinya yang lentik dengan lihai memainkan papan keyboard sebuah komputer. ia tau siapa hacker ini. Senyum tipis tersinggung di bibirnya begitu ia mendapatkan hacker yang mencuri semua data perusahaan yang ada di perusahaan akuisisi miliknya. ia meraih handphonenya dan memencet sebuah nomor.

"Hi..kick!..jadi kamu orangnya ya...jelaskan apa maksudmu."

"aku hanya ingin bermain dan mengujimu, ternyata kau masih sangat lihai baby...padahal aq sudah mengunci password-nya, kau masih bisa meretas juga, baby...kapan kita bertemu" ucap seorang lelaki dari seberang sana dengan logat yang kebarat baratan.

"alright..bisa diatur setelah....Enter" ucap riri yang memencet tombol enter untuk mengembalikan semua data yang dicuri.seketika tangan tangan handal lainnya mengarahkan pandangan mereka ke arah komputer masing masing. mereka tak menyangka CeO mereka dengan mudah menemukan hacker tersebut dengan pasword "kick". padahal mereka sudah berjam jam mengotak atik untuk meretas pasword hacker tersebut.tapi di tangan handal CEO mereka hanya dalam waktu 15 menit semua sudah selesai. semua nampak lega, sedang hanya ada seseorang yang tak berhenti memandangi riri di seberang duduknya. ia sangat tak menyangka mantan istrinya handal dalam Segala hal. seandainya saja...fikirnya.

Riri memutuskan mengakhiri kegiatan pagi itu dan mereka meninggalkan ruangan itu menuju lift yang langsung mengantar mereka ke lantai 1.

Zhi han yang melihat paras cantik istrinya tanpa makeup sangat terpesona. alami dan cantik apalagi di balut baju handuk alias piyama mandi saja dengan panjang hanya 3cm dr atas lutut.

"Sweetyy...". suara Zhi han yang lantang menggemparkan seluruh ruangan. Karyawan yang melihatnya nampak kaget dengan suara lantang nan seksi tersebut. hingga pandangan mereka mengarah ke CEO riri. karena pria ini langsung memeluk riri.

"apaan sih..jangan lebay" ucap riri ditelinga suaminya sambil mengecup pipinya lembut.

membuat siapa saja sangat iri.

Zhi han melepaskan pelukannya dan mencium kening istrinya. "lets go... kita pergi?".ucapnya sambil mengedipkan matanya dan meraih tangan istrinya. pasangan ini pergi begitu saja dari hadapan para karyawan yang tak percaya CEO mereka sudah ada yang memiliki.

di ruang obrolan karyawan begitu sangat ramai dengan gosip.

" hey guys, tau gak,sapa yang meluk nona bos kita,,,oughh omg,,,tampan euyy,,pakai piyama mandi lagi."

" gueehh ngiriii..."

"busyeet gue patah hati tauuu.."

"kenapa elu patah hati"

"gimana gue gak patah hati,ada saingan,,,gue naksir berat ama CEo kitaaa..."

"mimpi loo..."

"tauuu,,,ngarep"

"ngaca brooo...gue juga naksiir,,,"

"Wooyyy!!,bubaar atau saya potong gajihnya kalian karena gosiip,,tau kan aturannya jangan ada gosip diperusahaan" ucap nona xiou yang merasa terganggu karena pesan masuk di ruangan obrolan yang bersahutan.

di bandara kali ini papi riri yang mondar mandir...karena waktu sudah hampir dua jam riri dan suaminya tak nampak. sedang yang lainnya sudah siap menuju pemindai barang dan menyerahkan tiket,walau sebenarnya mereka juga gelisah, takut kalau majikannya terlambat. tak lama dua pasangan sejoli ini melangkahkan kaki dengan terburu buru. mereka sudah berganti pakaian yang serasi di balut rompi dan kemeja hitam. kacamata hitam pun bertengger di kedua matanya. membuat papi riri, uncle lee dan yang lainnya terkesima...

"yaaa..kenapa terlambaatt" ucap papi riri.

"sorry pii...darurat tadi"... ucap riri.

"loohhh....sendal kalian manaaa"

ucap uncle lee

mereka memandangi kedua kaki yang sama sama telanjang tanpa alas.

mereka lupa, sendal mereka tertinggal di perusahaan saat Zhi han memeluk istrinya tadi. ia tak sadar ia melepaskan sendalnya. begitupun riri yang kaget dapat pelukan mendadak. karena tubuhnya terangkat saat di peluk Zhi han. sendalnya pun terjatuh pelan. kini sendal itu menjadi saksi sejarah, karena baru pertama kali ada CEO yang dipeluk manja pagi ini hingga karyawan yang asyik memotonya dan menjadikan sebuah status di medsos dengan caption "pelukan seksi sang nona, aq saksinya lohh". benar benar membuat nona xiou kalang kabut akan gosip yang sudah beredar,walau bukan gosip nyatanya benar, tapi ini sangat terburu buru, ia takut nona bosnya bakal tambah marah bahkan ia tak mampu mengatasi berbagai komentar sebagian para dewan direksi dan relasi perusahaan yang tak tau perihal pernikahan CEO mereka. padahal banyak yang ingin mengantar proposal pengajuan pernikahan pada CEO riri. apa boleh buat,Zhi han lah pemiliknya.