webnovel

Me is me

rannaya · Urbano
Classificações insuficientes
108 Chs

Ngidam...

Zhi han dan istrinya kini sedang menikmati suasana malam sambil duduk-duduk di pinggiran taman di sepanjang Cheongyecheon, ditemani semilir angin malam plus gemericik air adalah aktivitas yang menyenangkan di tengah kesibukan Seoul. Area seperti kanal kecil ini merupakan salah satu landmark hijau Seoul yang ramah lingkungan hingga menjadi favorit warga lokal. Sebenarnya tak hanya warga lokal, tempat ini juga menjadi favorit para turis. Cheonggyecheon adalah sungai sepanjang 8,4 km (5,2 mi) yang mengalir dari barat ke timur melalui pusat kota Seoul, dan kemudian bertemu Jungnangcheon, yang menghubungkan ke Sungai Han dan bermuara di Laut Kuning.

"sweety... apa kau mau sesuatu..." ucap Zhi han membuka percakapan yang sedari tadi terasa hambar baginya.

sementara riri hanya meangkat bahunya. ia pun tak tau moodnya sangat tak nyaman malam ini. yang awalnya gugup langsung berubah dingin.

" benar kau tak menginginkan sesuatu, seperti ngidam lagi misalnya..." ucap zhi han hati hati.

" mmmmm...." ucap riri terdiam sejenak. sementara zhi han menunggu kalimat selanjutnya, apa yang akan di katakan istrinya. lama... dan hening membuat zhi han kesal sendiri.

ia pun reflek memegang kedua pipi chubby istrinya, memanyunkan bibir istrinya dan mengecupinya bertubi-tubi.

"muuaachh...muuuachhh...muuuaacchh" terdengar kecupan bibir zhi han pada istrinya, membuat riri hanya melotot memandangi kelakuan suaminya.

'busyeett....kok tauu...tauu kalau aku ngidam pingin di cium...apa ini telepati anak ma daddynya...kesel...keseel...tapi pengeeen' ucap riri dalam hati.

ia merasakan kerinduan yang terobati. hingga zhi han memeluknya erat. sambil mengecupi punggung istrinya.

' sweety...jangan jauh-jauh dariku...please...aku bisa mati tanpa kamu sweety ' ucap zhi han dalam hati. lama zhi han memeluk istrinya, kemudian ia sadar istrinya hanya diam saja sedari tadi. padahal dalam hati istrinya ia sangat senang di peluk suami yang ia rindukan. zhi han pun melepaskan pelukannya, menatap lekat dan dalam ke manik mata istrinya. kemudian menyunggingkan senyum lembutnya. membuat riri ciut seketika. ia hanya terbisu memandangi suaminya. betapa beruntungnya ia memiliki zhi han. lelaki yang memberikan banyak warna khas dalam hidupnya. tanpa sadar riri meraih kedua tangan suaminya dan mengecup lembut jemarinya. ' terimakasih Tuhan kau memberikan yang teristimewa dari yang istimewa untukku' ucapnya dalam hati, membuat zhi han keheranan melihat tingkah istrinya. ' apa ini... apa aku sudah di maafkan...' ucap zhi han dalam hati.

" aku...mmmm...aku.." ucap riri terbata bata.

" apa sweety..katakanlah " ucap zhi han semakin heran.

" aku pingin.... liat kamuuu... "

" apa sweety...katakanlah jangan ragu " ucap zhi han lagi.

" pingin...liat kamu..ma..maandiii..." ucap riri sambil perlahan menutup mulutnya. zhi han mengernyitkan sebelah alisnya.

"maksudmu...mandii...mandii...eyyy....ada ada az.... ngidam apa pingin niih..?" goda zhi han.

" ya...ngidam lah...aku pingin liat kamu mandi disana " tunjuk zhi han.

zhi han pun menoleh..." whaat...gak salah...itu kan selokan sweety..." ucap zhi han tak menyangka.

"mmmm...aku mau liat kamu mandi di situ gimana dong... bayi bayi kamu niihh pinginnya daddy nya main di situ..." ucap riri dengan cemberutnya.

" yang di sana az ya...sweety pleasee..." rengek zhi han sambil menunjuk sebuah taman air mancur yang tak jauh dari tempat mereka duduk dengan wajah memelas. riri pun memandangi tempat yang di tunjuk zhi han sambil berfikir sejenak.

"mmmm... boleeh...tapi pakai pelampung bebek" ucap riri lagi.

" haaahh... mana ada yang jual pelampung bebek malam malam gini " ucap zhi han.

"Adaaa!!?..." ucap dua manusia yang tak disadari mereka berdua sedari tadi melihat kelakuan suami istri ini.

" yaa... kaliaan!" ucap zhi han tersentak kaget dan langsung berdiri dari temoat duduknya. ia tak menyangka Zay dan Prima sudah berada di belakangnya dan memberikan pelampung bebek pada zhi han.

" udah turuti az, sekalian menghibur istri kamu nih...supaya sakitnya cepat sembuh." ucap Zay sambil duduk mengelus bahu adik sepupunya.

" tuuhh...dengerin... ngidam lagii" ucap Prima sambil menahan tawa.

"😕😒😒....hhuuh" ucap zhi han nyengir.

" mau gak...daripada di selokan situ tuh,,," ucap prima lagi menunjuk sebuah selokan.

" ya udah...iya iyaa..." ucap zhi han lesu. kali ini ia merasakan kekejaman ngidam yang menimpa dirinya. ia pun meraih pelampung bebek, memasangnya dan berjalan menuju pancuran air taman di iringi riri, zay dan prima. zhi han pun perlahan lahan memasuki pancuran air taman itu walau sangat enggan sekali karena ia tahu ia akan diperhatikan banyak orang yang berlalu lalang berjalan ditaman.

lama zhi han berendam dalam air pancuran itu dan sesekali memainkan moncong bibir bebek pada pelampung yang terpasang di badannya , sambil menunggu intruksi dari istrinya kapan ia bisa keluar dari air kolam pancuran ini, yang sangat dingin.

" udah belom niih...dingiin Sweety... " rengek zhi han.

sedang Zay dan Prima hanya senyum senyum saja, karena sedari tadi zhi han di tonton oleh orang - orang yang berlalu lalang di depan mereka, bahkan tak jarang sesekali ada yang memotretnya, namun aksi itu di halang zay, karena zay tahu bagaimana privasi zhi han yang mesti di jaga.

"mmmm.... abaangg..." ucap riri sambil memainkan telunjuknya.

" apaaan... mukanya manyun gitu gak cantik banget... " ucap Zay sambil melipat tangannya di dada.

" mmmm... akuu... mau kamu nemenin zhi han juga di sana " ucap riri sambil menunjuk arah suaminya yang turut tersenyum mendengar permintaan istrinya pada kakak sepupunya.

" Haahh... gak salaaah...aku bukan suami kamu chamomile..." ucap Zay yang melotot mendengar permintaan adik sepupunya.

" 🤣🤣🤣...tuuhhh...cepetan ikutiin..ntar keponakan kita ileran lagii..." ucap Prima sambil tertawa terbahak bahak dan menyerahkan pelampung bebek berwarna pink ke hadapan Zay.

'yachh...apes banget sih jadi korban wanita ngidam..😣' ucap zay dalam hati sementara zhi han pun menahan tawanya melihat zay yang mulai mengikuti instruksi istrinya.

zay mendekati zhi han " yaa..kamu yang bikin anak aku yang turut jadi korban..huuhh " ucap zay sambil menyiramkan air pancuran ke wajah zhi han.

" mmmmm.....mmmm..." ucap riri lagi

" apaaa....ada lagi yang kamu pengen sweety..." ucap zhi han yang kaget mendengar suara istrinya.

" aduuh...jangan minta yang aneh aneh dong... kalau kalian mau baikan jangan aku yang di jadikan korban " ucap zay sedih.

"😆😆.... tuh kan ngerasain gimana jadi korban bumil " ucap prima yang tertawa terbahak bahak melihat tingkah zay yang merengek pada riri. sementara riri hanya memandangi prima dengan tatapan tak jelas. menyadari hal itu prima menghentikan tawanya.

" kenapa kamu mandangin gitu cuut...kamu gak nyuruh akukan buat ikut nyebur juga sama kayak mereka berdua" ucap prima berhati hati. riri pun menggeleng...' syukurlaah...' ucap prima dalam hati sambil menarik nafasnya perlahan.

" akuu...akuuu..." ucap riri.

" apa lagi sweetyyy...ucapin aza jangan di tahan honey..." sahut zhi han dalam kolam.

"Sweetheart... abang...boleh gak..." ucap riri membuat zhi han dan Zay fokus memandang riri.

" Apaaa..." sahut mereka bersamaan.

" AKU PINGIN JAMBAK RAMBUT PRIMA ...BOLEH GAAKK, DIA NGESELIN BANGEETTT..." Ucap riri setengah berteriak.

"BOLEEHHHH....PAKE BANGEETTT" Ucap zhi han dan zay kompak membuat Prima shock yang tanpa aba-aba riri langsung menjambak rambutnya.

"Ohhh...Noooo...Cucuuuttt!!!" ucap Prima sambil meringis kesakitan.