webnovel

Me is me

rannaya · Urbano
Classificações insuficientes
108 Chs

Hari untuk Mereka...

sesampainya di rumah, barang belanjaan yang di beli mereka di letakkan di ruang tengah. Riri yang duduk santai terus memijat pinggangnya pelan karena kecapean duduk di kursi roda selama belanja keperluan di bayi. sementara Zhi han tengah asyik membuatkan susu ibu hamil dan memotong buah - buahan segar.

" capek juga ya cuut, belanja barang- barang bayi mu..banyak pula..untung aku gak hamil " ucap prima.

" iya jeng, klo tahu gini kita cicil aja deh belanjanya dari kemarin - kemarin " ucap Rima pula.

" ya gak apa-apalah..kan sekalian kalian berdua belajar...lagian jarang - jarang kan aku ajak shopping belanja produk bayi.." ucap Riri sambil mengelus perutnya. sementara Uncle lee dan istrinya masih asyik berkutat dengan pakaian dan mainan bayi, karena ini pertama kalinya mereka akan dianugerahi cucu kembar.

" bener tuh sweety... siapa tahu sehabis ini kalian berjodoh " ucap Zhi han sambil meletakkan susu dan buah buahan segar yang sudah di potong - potong.

" hahh..😲.. gak salah tuh...apa kupingku sendat ya jeng... berjodoh ama Frangky si tukang rusuh,,, dia mana ada waktu jeng ngeladeni wanita kayak aku..ogaah dah " ucap Rima sambil memainkan garpu dan menancapkannya pada buah yang ada di meja. namun begitu tangannya memegang garpu dan ingin memakan buahnya secara reflek buah tersebut mendarat di mulut Prima.

zhi han dan riri hanya tertawa saja melihat tingkah dua sahabatnya ini.

" tuh ...kocakkan..." ucap zhi han.

" sama sama biang rusuh, kalian cocok tahuu... " ucap riri sambil melirik prima yang hanya senyum - senyum saja mendengarnya.

" bentar lagi aku lahiran nih.. hmm ...masa sudah dua dekade dan dua kali aku merried kalian gak merried - merried,.. gengsi dong.. udaahh..kalian coba aja dulu jalanin...mau kan " ucap riri.

"apa yang di jalanin jeng, jalan raya.. capek tahu..." ucap Rima.

" ya ..bukan itu maksudnya... kalian berdua gak bisa nyoba buat... berdekatan gitu.." ucap riri secara halus.

" maksudnya apa sih jeng, gak ngerti " ucap Rima.

" 😕😕... pacaran dodol, wajik, cenil.." ucap Riri kesal sambil menyebutkan jajanan khas indonesia.

" ce..cenil... apa itu sayang " ucap bibi zhi han yang merasa asing dengan nama makanan tersebut.

Zhi han pun tertawa mendengarnya sambil mengelus perut istrinya.

"geuneun hwaga ajumma, ( dia lagi kesal bibi )" ucap zhi han.

"ne dul da hwa nass-eoyo ( ya.. saya memang kesal dengan mereka berdua )" ucap riri dan seketika mereka yang mendengarnya , zhi han, rima dan prima terkejut.

" kamu bisa bahasa hangul Ri...kok gak bilang " ucap rima

" busyeet... cepet amat ya lancarnya " ucap prima.

" kamu beneran bisa..sweety " ucap zhi han takjud.

" ya bisalah... tuh..yang ngajarin " ucap riri sambil menunjuk uncle Lee yang tertawa sombong 😎. selama hidup bersama uncle lee riri memang belajar banyak bahasa dari berbagai negara walau tak semuanya ia kuasai.

" kau tahu, akupun terkejut waktu pertama kali istrimu datang dipertemuanku dengan teman-temanku, biasanya mereka selalu mengejekku, tapi begitu tahu aku punya menantu yang lagi hamil, mereka diam tak mampu bicara, terlebih istrimu bisa berbahasa hangul dan berpenampilan layaknya konglomerat kelas atas.. huuyy... aku merasa menang dan bangga pada saat itu, menantuku bisa membungkam bicara mereka yang tajam padaku.. zhi han kau pandai memilih istri " ucap bibi zhi han dengan lagaknya.

"🙄🙄👂👂👂🐐🐐🐐🐐 ( mbeee... )..."

sementara rima dan prima mendengarkan pujian bibi zhi han. buat mereka itulah gaya riri.

" belum lagi bibi di beri misi rahasia... upps..." ucap bibi zhi han yang merasa keceplosan berbicara.

" misi rahasiaaa....apaa" ucap Zhi han, rima dan prima bersamaan.

" mmmm.... bibilah yang ikut andil dalam berperan sebagai wanita yang menawarkan investasi saham tertinggi kepada mantan suami bu diana,.." ucap bibi zhi han menjelaskan.

" sayang, jadi desas desus wanita misterius di perusahaan itu kamu.." ucap uncle lee yang tak tahu menahu istrinya mampu ambil bagian juga dalam hal penting perusahaan.

" maaf uncle lee..aku yang menyuruh bibi berhubung tak ada lagi orang yang bisa melakukannya, lagipula bibi dan mantan suami ibu diana sangat lama tak bertemu, tentu mantan suami ibu diana tak mengenali bibi zhi han. syukurnya semua berjalan sesuai rencana kita ... terimakasih bibi " ucap riri dengan senyuman.

" waah bibi hebat..." ucap rima dan prima berhamburan ingin memeluk bibi zhi han, namun sayang bibi zhi han keburu memerankan dramanya dengan mengelak pelukan sesaat sebelum rima dan prima ingin memeluknya. bibi zhi han mendarat memeluk suaminya. dan yang terjadi malah rima dan prima yang tak sengaja berpelukan karena rima mengira itu bibi zhi han sebaliknya primapun demikian. tanpa mereka sadari kalau merekalah yang berpelukan.

"😂😂😂...ciyeee...ciyeee..." ucap ririe meyadarkan mereka berdua hingga mereka refleks melepaskan pelukan tadi dengan malunya.

***

perjalanan panjang dari hantaran waktu ke waktu telah silih berganti, hari demi hari yang di lalui keluarga besar Zhi han dan Riri pun mengalir begitu indah dan ceria. di usia kehamilan yang beranjak tua sembilan bulan berjalan, waktu yang tak terasa memang. sedangkan sang

malam yang sudah melanjutkan waktunya sambil berlarut menuju esok hari membuat riri dan zhi han merasa lelah. namun tetap saja mata mereka tak terpejam. membayangkan ada dua sosok anak berlarian di rumah besar mereka. namun yang membuat mereka lebih bahagia lagi bahwa besok sang jagoan akan berkunjung setelah lama tak bertemu.

" sweety... kenapa senyum senyum sendiri. pasti mikirin satria." ucap zhi han.

" mmm...aku sangat tak sabaran bertemu bocah itu dan yang pasti rumah kita pasti akan sangat ramai sekali besok " ucap riri pula.

" ohh..ya apa kamu sudah mulai merasakan ada tanda tanda melahirkan, sakit atau apa gitu.." ucap Zhi han yang selalu was - was dengan kondisi istrinya.

" sedikit sih ... kadang - kadang aja, mungkin kelelahan saja kayaknya " ucap riri yang keningnya di usap sang suami pelan.

" ingat...kalau sakit mesti bilang ya... jangan diam aja." ucap zhi han memperingatkan istrinya.

" oooo...." ucap riri yang mulai tertidur di pelukan sang suami, zhi han yang memperhatikan raut wajah imut istrinya tersenyum manis karena semenjak usia kehamilan di sembilan bulan riri cepat sekali tertidur bahkan dimana saja ia berasa nyaman. bahkan pernah sewaktu ingin makan malam, makanan yang sudah tersaji dan siap untuk di santap mereka sekeluarga, secara tiba - tiba terdengar dengkuran kecil dari mulut riri, yang tertidur di depan makanan. membuat mereka kadang lucu sendiri. otomatis zhi han perlahan membangunkannya. ia paham wanita hamil memang gampang lelah. namun apabila ia biarkan waktu itu, otomatis riri beserta kedua bayinya akan tertidur dalam kondisi yang lapar. zhi han pun tak segan menyuapinya walau istrinya dengan mata yang masih merem melek.

****

waktu yang telah berganti pagi, kemudian siang berlalu dan sore yang menyapa, dengan senyuman cerah sang mentari di sore hari. riri yang berdandan sangat cantik walau dengan wajah yang tembem, sedang zhi han dengan pakaian formal jas hitam terlihat gagah dan tampan. mereka akan menghadiri acara pernikahan Zay dan Cecilia di gedung hotel yang mewah.

mobil yang sudah di siapkan pun berlenggang menuju gedung hotel. banyak sambutan hangat untuk keduanya sewaktu mereka berjalan di depan pintu Aula pernikahan. tak menyangka Zai mengundang orang - orang penting dari berbagai negara. karena Zay sangat pintar dalam meluaskan bidang usahanya, tentu mereka yang diundang adalah para relasi perusahaan ternama.

" Kak..hati - hati dong jalannya, " ucap cecilia yang melihat riri tergopoh - gopoh berjalan karena menopang perut yang membesar, menuju di mana Cecilia berdiri.

" kamu cantik banget Cecil..hampir aku tak mengenalimu.." ucap riri sambil memeluk Cecilia mengucapkan selamat atas pernikahan mereka.

" kakak bisa aja, seharusnya Cecil yang kesana, kaka gak usah menghampiri Cecil gini. " ucap Cecil cemas.

" gak apa apa aku kuat kok jalannya, yaa.. walau agak lambat. " ucap riri tersenyum senang.

" sweety...kita ambil foto dulu yuk, sebelum tamunya tambah banyak" ucap zhi han. dan merekapun berfoto bersama, setelah puas mereka menikmati hidangan yang tersaji untuk para tamu.

riri yang mulai bosan dengan suasana yang ramai perlahan beranjak dari tempat ia duduk.menuju sebuah balkon yang tak terlalu ramai sambil menikmati suasana kota seol yang indah dari atas balkon di malam hari.

"doorrr..." ucap seseorang