webnovel

Me is me

rannaya · Urbano
Classificações insuficientes
108 Chs

Dinner Romance...

" boleh aku pinjem handphonenmu..." tanya nathalia membuat alis riri sedikit terangkat. tanpa banyak bertanya riri pun mengambil handphone yang di silentnya di dalam tasnya. seharian ini riri mengabaikan handphonenya.

seketika nathalia mengetik sesuatu, namun sebelum ia mengetiknya ia melihat pesan masuk dari kakak sepupunya zhi han dan beberapa panggilan tak terjawab. nathaliapun tersenyum. lalu kembali mengetik sesuatu membuat bibi zhi han dan riri sedikit penasaran.

" datanglah nanti malam pukul 7 ke Once in a Blue Moon , jangan sampai terlambat " isi pesan nathalia pada zhi han dengan menggunakan handphone riri. ini adalah rencana nathalia dengan joon suaminya agar mereka berbaikan.

" ini..." ucap nathalia setelah selesai.

" setelah ini kamu ikut kami ya... sebentar sajaa...ya..ya..yaa... " rayu nathalia membuat riri dan bibi zhi han semakin heran.

setelah selesai makan siang yang kesorean, mereka pergi meninggalkan cafe, ke sebuah salon kecantikan.

" buat dia semakin cantik..." bisik nathalia kepada juru rias salon.

" yaa... dia sudah sangat cantik, mau polesan seperti apa lagi..." jawab sang juru rias salon sambil tersenyum menyapa riri dan bibinya. tak lama kemudian, juru rias salon mempersiapkan peralatan riasnya dan

dengan cekatan dan lihai juru rias mendandani riri.

***

" buukk..buukk..buukk " sebuah perkelahian sengit terjadi antara zhi han dan beberapa anak buahnya yang lain sedang menghajar komplotan seorang lelaki asing, ia adalah lelaki yang sama saat menyerangnya dulu di shanghai. zhi han tak tahu mengapa secara tiba tiba ia di serang, dengan kemampuannya yang mumpuni, ia mampu mengalahkan lawan. tak lupa pengawal kwang menghubungi pengawal ali meminta bantuan, namun karena terlambat pertahanan zhi han sempat kendor. hingga bantuan dari zay datang.

" kalian pergilah.. biar sisanya aku dan anak buahku yang menghadapinya. aku sudah menghubungi polisi. " ucap zay yang sebenarnya sudah mengetahui seharian ini zhi han terus di buntuti orang asing.

sesampainya di perusahaan zhi han mengobati sedikit luka nya di bagian pinggang. namun mata zhi han teralihkan tatkala sebuah pesan dari istrinya masuk di handphonenya. zhi han dengan mata berkaca kaca membaca pesan istrinya, ia tak percaya istrinya akan mengajaknya dinner. ia pun kembali bangkit dari duduknya dan segera pergi dari perusahaan ke manssionnya untuk mengganti penampilannya sebaik mungkin. zhi han tak mau mengecewakan istrinya. ia pun membersihkan diri tampil semaskulin mungkin demi meraih hati istrinya kembali.

kini riri selesai di dandani, semua mata melihat penampilannya bak dewi.

" bumil yang cantik..." ucap nathalia.

" tunggu, sebenarnya ada apa ini..." ucap riri bingung.

" maaf ri..coba kamu periksa handphonemu.." ucap nathalia.

riri pun mengambil kembali handphonenya.

" aku sudah menunggumu sweety... in Once in a Blue Moon, thanks atas ajakan dinnernya " isi pesan suaminya yang ia baca. ia pun kembali memeriksa isi pesannya yang seharian ini di abaikannya. ia teliti satu satu panggilan dan pesan yang masuk. dan ia tersadar nathalia tadi meminjam handphonenya. ia pun memeriksanya dan kaget setelah membaca pesan yang tak pernah ia ketik untuk suaminya di status pesan terkirim... bukankah ini bukan pesannya, apa rencana nathalia agar ia pergi dinner bersama suaminya.fikir riri.

" unnie... berbaikanlah..kak zhi han sangat mencintaimu.. "

riri tak mampu berkata kata lagi, semua sudah terlanjur tak mungkin ia mengecewakan adik sepupu suaminya yang berusaha agar ia berbaikan dengan suaminya. bahkan mengatur dinner dengan suaminya. sedikit senyum ia lemparkan pada keluarga suaminya, walau iapun mulai di hinggapi rasa gugup, karena lama tak dinner romantis bareng suaminya. riri pergi di antar nathalia, joon dan bibinya. mereka tak mau terjadi apa apa pada istri zhi han kalau di biarkan pergi sendirian. mereka menuju sebuah klub jazz karena riri sangat menyukai musik jazz.

Klub Jazz 'Once in a Blue Moon'

satu restoran romantis di Seoul yang fokus menawarkan suasana musik romantis, Klub Jazz 'Once in a Blue Moon'. Tempat yang cocok untuk yang ingin menghabiskan waktu hangout bersama pasangan dan tenggelam dengan suasana romantis khas musik Jazz. tempat ini sengaja nathalia pilih agar dinner mereka terkesan nyaman tanpa gangguan.

zhi han yang sudah menunggu sedari tadi merasakan kegugupan.

riri berjalan perlahan mendekati sebuah table di mana zhi han berada. alunan musik jazz bersenandung. dengan lirik musik reques zhi han ( Dean, say something). susana hangat dan romantis riri rasakan seketika tatkala suaminya berdiri menyambut kedatangannya dengan senyum khas memabukkan. membuat riri tak mampu mengedipkan matanya memandang tatapan tajam yang menghangatkan bathinnya. lagu penyanyi asal korsel Dean terus mengalir. zhi han mengulurkan tangannya menyambut tangan lentik istrinya kemudian menuntun istrinya duduk perlahan. di table sudah tersedia makanan lezat dan minuman hangat. serta sekuntum bunga lily, chamomile serta mawar yang di rangkai khusus untuk di berikan pada riri. sengaja zhi han membelinya terlebih dahulu memilih bunga yang segar dan wangi. serta sebuah kotak perhiasan. riri hanya diam memandangi semua nya. sebisa mungkin ia memasang wajah datar walau dalam hatinya berbunga bunga.

" sweety.. are you ok.." tanya zhi han.

" haahh..ehh..mmmm " jawab riri yang tak mampu mengontrol rasa gugupnya.

zhi han meraih tangan riri untuk ia tautkan di tangannya. kemudian mengecup jemari riri lama. membuat riri merasakan hal aneh di hatinya. zhi han sangat romantis, padahal ia lelaki yang dikenal dingin dan terlihat kejam sepintas. karena terkenal dengan sikap misteriusnya.

"sweetyy....maafkan aku selama ini, selama jadi suamimu aku banyak sekali kekurangannya. aku akan memperbaiki semuanya dan masalah di bandara, aku sudah mengetahuinya.. dia adalah nathalia adik sepupuku, maafkan aku yang belum pernah memperkenalkannya, ia dan suaminya terlalu sibuk sebagai dokter, aku hanya meminta bantuannya atas kekacauan di perusahaanku. aku mohon mengertilah. dan maafkan aku...aku janji aku akan memperkenalkannya padamu " ucap zhi han meyakinkan istrinya agar kesalahpahaman ini segera terselesaikan. zhi han menatap wajah istrinya yang sangat cantik malam ini. hanya diam dan sesekali membalas tatapan zhi han.

" ini... untukmu sweety..." ucap zhi han menyerahkan satu kotak perhiasan. berupa sebuah gelang indah dengan deretan permata di bagian samping sampingnya. ia raih tangan istrinya dan memasangkannya. " sangat indah... seindah yang memakainya " puji zhi han yang sengaja memesan khusus sebuah gelang bertahta deretan permata di sisi sisi gelangnya. ia memesannya sewaktu pergi ke jerman ketika melintasi toko perhiasan. ia teringat istrinya. ini pertama kalinya ia memberikan sebuah hadiah perhiasan untuk istrinya. sewaktu menikah dengan isyrinya ia tak sempat memilih cincin yang indah hanya sekenanya saja. namun tanpa zhi han tahu, cincin yang terlihat sederhana sangat berharga untuk riri. zhi han mendekati istrinya, meraih jemarinya dan mengecupinya dengan lembut, kemudian ia cium kening, kedua mata riri, hingga bibir manis istrinya sangat lama. riri tersentuh sekali dengan perlakuan suaminya malam ini. kerinduannya rasanya terobati. namun ia tak mau terlena kali ini. setelah selesai dengan yang di lakukan suaminya. " bisakah kita makan selagi masih hangat " ucap riri membuat zhi han tersenyum. mood makan riri telah kembali fikirnya. padahal istrinya belakangan ini moodnya sangat buruk perihal makanan, entah kenapa setelah memakannya ia akan memuntahkannya kembali. walaupun riri sangat ingin banyak makan seperti biasanya.

zhi han memperhatikan istrinya makan, terlihat biasa saja, namun membuatnya senang. karena zay bilang mood makan riri berkurang akhir akhir ini.

" apa kau menyukai makanannya " tanya zhi han yang tak berkedip memperhatikan istrinya makan dengan anggun.

" lumayan...aku harap aku tak memuntahkannya kali ini " ucap riri. sangat aneh baginya di usia kehamilan tujuh bulan ini ia baru merasakan mual hebat. walau ia paksa makan tetap saja akan keluar lagi. ia sangat takut kedua bayinya tak mendapatkan asupan gizi yang seimbang akibat makanan yang ia muntahkan.

" kau mau pesan lagi makanannya " tanya zhi han.

riri hanya menggeleng setelah menyelesaikan makanan berat malam ini. alunan musik terus mengiringi suasana hangat di antara keduanya. entah mengapa seperti hanya ada mereka berdua di cafe sebesar ini. aneh memang fikir riri setelah memperhatikan table table yang kosong.

"nathalia kau pandai merencanakan ini" ucap zhi han dalam hati tanpa melepaskan pandangan kekagumannya pada istrinya.

"sweety...apa kau mau jalan jalan setelah ini" tanya zhi han.

"terserah...kalau memungkinkan" balas riri dengan wajah tenangnya.

" come on...smile sweety... aku sangat sedih melihat raut cantikmu yang seperti itu honey...please " ucap zhi han.

" yaa...mau bagaimana lagi...aku lagi gak mood tersenyum,,, bawaan anak anak kamu... " ucap riri santai.

" oke oke... sepertinya aku mesti berfikir kembali bila ingin buat anak yang banyak nantinya " ucap zhi han. membuat riri sedikit tersenyum.