webnovel

Me is me

rannaya · Urbano
Classificações insuficientes
108 Chs

bayangan kehancuran

mereka merasa tak sia sia datang ke perusahaan akuisisi riri.

"Realmente eres un comprador loco, lo siento mucho...solo soy un jurado Esta vez #anda benar benar pembeli gila, sangat disayangkan, saya hanya juri tim penilai kali ini " ucap Alanzo dengan rasa bangga.

"me elegraria si los tres coloboraramos mas tarde # saya sangat senang kalau kita bertiga dapat berkolaborasi nantinya " ucap riri menyenangkan tim penilai.

"Estoy realmente feliz de escuchar eso #benarkah saya sangat senang mendengarnya". ucap alanzo dengan tatapan tak percaya.

"No me olvides, yo tambi en colaborare # jangan lupakan saya, saya pun akan ikut berkolaborasi " ucap Zhi han yang secara tiba tiba membuka pintu ruang rapat siang itu.

" elegremente..mr.Zhi han" ucap alanzo sambil memeluk Zhi han.

riri yang melihat cara Zhi han masuk ruangan rapat sangat kaget sekali begitupun para karyawan dan dewan direksi, serta relasi perusahaan. mereka semua bertanya tanya siapa lelaki yang masuk tanpa ijin, dan..berpakaian retro. Zhi han menatap pada semuanya dan kepada salah satu relasi perusahaan yang sedang menjalin kerjasama dengannya disingapura beberapa waktu lalu, Tuan Philip ng. ia bukan hanya relasi perusahaan riri tapi juga relasi perusahaan Zhi han. Zhi han memang sudah menyusun rencana yang matang. membantu istrinya dengan hal tak terduga seperti tadi. ia sudah lama menyelidiki gelagat dua orang karyawan perusahaan riri istrinya yaitu dina dan salah satu dewan direksi. tak ingin istrinya gagal dan dipermalukan di hadapan tim penilai. ia bersama nona xiou berhasil berkolaborasi dengan memakai ruang rahasia riri, mengakuisisi perusahaan fashion milik salah satu dewan direksi tersebut. di mana perusahaan itu bergerak bukan hanya dalam negeri namun juga luar negeri dan sudah terkenal. dewan direksi tersebut tak tau kalau perusahaan fashion miliknya di jual oleh istrinya sendiri, di mana nona xiou mengirim paket khusus sebuah usb berisi perselingkuhan suaminya dan dina. tentu saja keluarga itu bakal hancur. namun bukankah akan ada musuh terbaru buat dina. Zhi han tak mau kalau istrinya yang di rugikan tapi ia akan membalikkan keadaan, orang itulah yang akan merugikan dirinya sendiri.

setelah kedua tim penilai meninggalkan ruang rapat dan kembali ke hotel yang sudah di siapkan riri, mereka diantar Uncle lee dan pengawalnya.

dina menghentakkan meja dengan nada marah tangannya menunjuk ke arah nona xiou dan riri.

" kalian berdua benar benar racun!! beraninya kalian menguasai apa yag seharusnya jadi milikku !!.." ucap nya sambil marah marah membuat semua yang tersisa di ruangan rapat sangat terkejut dengan tingkah dina yang tak menyadari kalau ia sekarang jadi sorotan. bukankah ambisinya terlalu berlebihan, yang padahal ia sedang menggali kuburannya sendiri.

" dan kau..! siapa kau beraninya masuk tanpa ijin ke sini " ucap dina pada Zhi han.

riri memicingkan matanya ia sangat marah sekali suaminya di bentak seperti itu. namun..

"Praaakkk!!" suara tamparan keras mendarat di wajah dina. membuat seisi ruangan lebih terkejut lagi.

"tutup mulutmu..! beraninya kau menunjuk ke arah kami dan berkata kotor seperti itu..minta maaflah!!" ucap nona xiou yang kesabaran nya telah habis.

rifah yang menyaksikan istrinya di tampar barusan segera berdiri. ia masih bingung dengan apa yang terjadi, bagaimana nasibnya, karirnya fikirnya.

"dia suamiku!?". ucap riri membuat semua yang ada di ruang rapat makin tercengang. begitupun rifah yang tak menyangka mantan istrinya telah menikah. secepat itukah padahal hanya satu tahun lebih mereka bercerai. lalu apa artinya ia selama ini, karena bagi rifah ia berambisi seperti sekarang semua ia lakukan agar bisa kembali pada riri. namun... mata rifah benar benar memerah menahan amarahnya.

"minta maaflah padanya...atau.. kau perlu tau satu hal... saham mu hanya nol saat ini, karena apa.. semua dipindahkan atas nama suamimu..dan..suamimu ini..tak tau saham yang ia tanam dengan dewan direksi kita, dijual oleh istrinya,,karena apa...apa perlu aku bongkar lagi kelakuan mu yang di luar jangkauan suamimu." ucap riri seperti serangan pisau tajam bertubi tubi ke arah dina. membuat rifah tambah kalut apa maksud riri barusan dengan kata kata di luar jangkauannya. Zhi han yang melihat keberanian istrinya sangat kagum sekali. baginya istrinya bisa kapan saja membuat para benalu tak mampu lagi hidup.

riri berjalan menghampiri Zhi han dan mengecup dahinya, membuat semua yang ada di ruang rapat mendapat kejutan dasyat kali ini.

" thanks honey " ucap riri yang mengaitkan tangannya ke lengan suaminya dan berjalan meninggalkan ruang rapat di susul oleh nona xiou yang menghentakkan kakinya di samping Dina saat hendak meninggalkan ruangan.

" koreksilah sebelum bom yang kau rakit, meledak menewaskan dirimu sendiri" ucap nona xiou dengan sombongnya yang diikuti pengawal Ali.

seisi ruangan terdengar riuh mendengar ucapan nona xiou. mereka begitu mengidolakan nona xiou yang sangat cerdas. sekarang yang tersisa hanya mereka bertiga di dalam ruangan, dina, rifah dan salah satu dewan direksi yang kalut dengan kejadian barusan.

tak lama.. langkah kaki seorang wanita anggun memasuki ruangan dengan membawa seember air, dan menyiram selingkuhan dina. rifah yang menyaksikan hal tersebut merasa hatinya sedang terwakili.

"i hate you!! ayo kita bercerai!!" ucapnya tajam.

membuat dina yang mendengarnya sangat gemetar. takut apa yang ia lakukan sepenuhnya di ketahui suaminya. dan sebelum wanita itu melangkahkan kakinya, ia memberi sebuah usb ke tangan Rifah dan membisikkan

"lihatlah..kau nanti akan mencabik cabik wanita yang ada di sampingmu saat ini" ucap wanita tersebut.

dan.."praakk!!" sebuah tamparan kembali mendarat di pipi dina..

" hancurlah..seperti kau menghancurkan kehidupanku!!,aku akan memasukkan kau ke daftar hitam perusahaan manapun hingga kau merasakan apa arti sebuah kehancuran sesungguhnya" ucapnya sangat pedih di telinga dina. membuat urat saraf nya seakan putus. ia tau rifah pasti akan meninggalkannya apabila ia membuka usb tersebut, yang entah apa isinya. tapi itu tak akan ia lakukan,ada secercah harapan kecil bagi dina. saat ini ia sedang hamil anak rifah pasti rifah kesulitan meninggalkannya.

"aku akan membalas kalian!" ucap dina dalam hati. sambil menggenggam erat tangannya.

rifah pun pergi tanpa sepatah katapun meninggalkan dina yang terduduk lesu di ruangan itu.

*****

riri duduk di mobilnya sekarang ditemani suaminya yang duduk di sebelahnya.

" apa tidak aku saja yang menyetir". ucap Zhi han yang memandangi wajah istrinya yang sedang kesal.

tanpa fikir panjang riri menginjak gas dan melaju cepat membuat Zhi han sangat kaget dan merasa sedikit takut dengan keberanian istrinya tersebut.

"pelan pelan Sweety..." ucapnya menenangkan istrinya yang hanya diam di sepanjang jalan.

mobil yang di kemudikan riri menuju kawasan Cipanas, garut bandung jawa barat. ia berhenti di sebuah Villa kampung sumber alam. sebuah resort tradisional unik dengan konsep vila terapung beratapkan ijuk. riri melakukan reservasi villa membuat Zhi han kebingungan.

" Sweety...kita ngapain disini". ucap Zhi han.

"membunuh mu..!" ucap riri yang tak bisa lagi menahan marahnya.

mendengar kata kata barusan membuat hati Zhi han sedikit tergidik.

riri meraih handphonenya dan menelpon seseorang.

"semua sudah siap.." ucap riri

" ya nyah sudah siap.." ucap bu Sundari.

Zhi han perlahan mengikuti istrinya dari belakang. ia berfikir istrinya benar benar akan membunuhnya kali ini. wanita ini benar benar mengerikan fikir Zhi han.

riri yang bejalan cepat seketika langsung menghilang begitu Zhi han lengah. ia pun kebingungan melihat istrinya tak ada di depannya. hingga ia melihat seperti ada sebuah ruangan di tengah kolam teratai. riri yang bersembunyi kemudian mengagetkan Zhi han.

" Doorrr...happy birthday to you..happy birthday mr.Zhi,.mr.Zhi han yang konyol..selamat ulang tahun" ucap riri yang bernyanyi di iringi tepuk tangan keluarganya.

uncle lee hanya terdiam tak bicara ataupun mengikuti riri dan yang lainnya bernyanyi lagu ulang tahun buat Zhi han. karena ia tau ini adalah hari naas kematian orang tua Zhi han sekaligus hari yang sama kematian putri uncle lee yang di culik.

Zhi han menahan dirinya, menahan gemuruh dalam jiwanya. ia membiarkan hari ini menjadi hari istimewa yang di sajikan istrinya, yang padahal ia sangat benci sekali. tangannya mengepal dan keringat dingin mulai membasahi tubuhnya. namun ia berusaha tersenyum demi kebahagiaan istri dan keluarganya.

"ayo di tiup..jangan lupa berdoa dulu" ucap riri pada suaminya sambil tersenyum bahagia.

Zhi ha menutup matanya sambil berdoa dalam hati, namun bayangan kejadian beberapa tahun silam benar benar membuatnya teringat kembali. hingga ia kembali membuka matanya. menahan air matanya. Riri kemudian memotong kuenya dan menyuapi Zhi han perlahan. suara tepuk tangan bergema di telinga Zhi han, hingga ia tak tahan. di saat yang lain lengah ia mencari kamar mandi. ia membenamkan diri di kamar mandi mengambil sebuah gayung dan membasuh wajahnya. tubuhnya sangat lemas sekali. ia tak mengira hari ini adalah peringatan itu,, benar benar sangat ia benci.

Uncle lee yang mengetuk pintu kamar mandi sangat khawatir karena tak ada sahutan.

"neo gwaenchanh-a?neo apeuni?"# apa kau tak apa, apa kau sakit ?. ucap uncle lee mencemaskan keponakannya. yang tak menyahut sedari tadi.