webnovel

Mimpi Buruk 3

Menurut cerita orangorang kami terperosok disumur angker, sumurnya memang tidak terlihat karena ditutup air yang berwarna coklat. Serupa warna pasir ladu.

Yang anehnya. Kami tengelam dalam posisi bergandengan, dan ditolong pembawa rakit masih dalam posisi bergandengan.

Temantemanku pingsan dan aku tetap tersadar.

Bukan kejadian itu yang menakutiku, tapi baju sekolah yang berwarna coklat yang membuatku gemetar tidak terkendali.

Bisa dibayangkan apa yang terjadi dirumah setelah ini. Pasti aku dihajar habishabisan.

Dari beberapa orang yang berkumpul ada seorang ibu baik hati menawarkan aku teh hangat biar sedikit tenang.

Tukang rakit baik hati itu sibuk mengoleskan minyak kayu putih pada temantemanku sembari membaca beberapa mantra.

Tak lama mereka satu per satu tersadar, dari raut mereka terlihat sekali bingung dan ketakutan.

Hari menjelang magrib, kami beranjak pulang. Dijalan kami berjanji untuk merahasiakan kejadian ini.

Janji seorang bocah.

.

Mojo dan Sarwesi sangat dekat, otomatis kisah 7 bocah tengelam langsung terdengar santer dikampung Sarwesi.

Belum juga kita sampai dirumah, mata orangorang seakan menguliti kami.

Hari itu sangat buruk, masingmasing kami mendapat tanda bilur biru. Ada yang dari ayah, ibu, kakak. Sedang aku dari bulekku.

Aku meraungraung minta ampun. Namun rasanya mereka hanya akan menambah siksaan jika aku terus menangis.

Adikku hanya menatap ketakutan sembari meremas kain horden. Kulihat matanya berkacakaca.

.

Sejak hari itu aku selalu sulit tidur, setiap memejamkan mata kakiku seperti tidak punya pijakan, jatuh dan terus jatuh ketempat tanpa dasar.

Mataku sangat lelah, sangat ingin tidur dalam waktu yang lama. Tapi rasa takut menghantuiku.