***
Arkhano terperanjat dalam tidur hingga pria itu langsung terbangun dengan mata yang melotot. Dia berkedip lambat, mencerna situasi saat ini.
'Uh ... mimpi apa aku tadi?' batin Arkhano bertanya-tanya sembari menggesekkan wajah pada kasur dan terpejam sejenak. Itu bukan mimpi yang baik, Arkhano yakin karena dia sampai kaget seolah kehilangan atau dihantui sesuatu yang entah apa itu, dia melupakannya.
Kelopak mata Arkhano yang terasa berat untuk melek pun terpaksa harus terbuka. Dia menghela napas panjang dan terperanjat untuk ke dua kalinya sampai bangkit dengan posisi duduk dan memasang ekspresi kebingungan. Dia meraba-raba sisi kiri ranjang yang kosong dan terasa dingin.
"Ale!" seru Arkhano karena kehilangan gadis yang semalam tidur di sampingnya itu. Dia menoleh ke kanan dan mendapati matahari telah sepenggalahan naik. Pria itu membenamkan wajah pada lututnya sendiri sembari mendesah kecil.
Tentu saja, Aletta sudah pergi bekerja dan dia bangun kesiangan.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com