***
Merasakan ada yang menatapnya dalam tidur, Aletta pun membuka mata perlahan. Menyesuaikan pandangannya karena cahaya lampu kamar yang sangat terang menembus retinanya. Gadis itu tersenyum geli saat mendapati bayang-bayang Arkhano yang tengah menatapnya dari pinggir ranjang.
"Pagi," sapa Aletta lebih dahulu dengan suara serak, membuat senyum pria itu merekah.
"Guten morgen," ujarnya dalam bahasa Jerman, lalu mengecup kening Aletta. Gadis itu melipat bantal agar posisinya agak tinggi dan bisa melihat kekasihnya dengan jelas.
"Ow," puja Aletta saat melihat penampilan Arkhano yang sudah memakai setelan jas berwarna hitam dengan dasi berwarna biru motif yang menambah ketampanan serta wibawanya. "Ini baru jam..." Tangannya meraih ponsel yang diletakkan di laci.
"Tujuh empat tujuh," jawab Arkhano segera.
Aletta mengedikkan bahu dan mengambil ponselnya. "Yeah, tujuh empat tujuh. Dan kamu sudah rapi seperti orang yang lupa kalau ini hari libur," sahutnya sarkas lagi-lagi.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com