webnovel

Membalas Budi

Editor: Wave Literature

Keesokan harinya aku dapat merasakan udara dingin yang mencekam di sekitar sekolah, seperti sesuatu yang buruk akan terjadi.

Pintu dan jendela kelas yang ditutup membuatku merasa sangat pengap seperti kekurangan oksigen.

Setiap detik, setiap menit membuatku merasa tidak nyaman.

Aku duduk di dekat jendela dan ingin sekali membukanya. Aku dapat merasakan udara dingin yang menusuk leherku. Akhirnya waktu istirahat pun tiba, Cheng Fengfeng membawaku hingga ke sebuah toko yang berada di utara sekolah. Dia bilang mau mentraktirku, tapi di suasana hati seperti ini siapa yang memiliki nafsu makan?

Aku hanya mengambil sepotong roti dan sebotol air.

Kami berdua mencari tempat duduk yang kosong lalu mulai makan siang. Cheng Fengfeng kemudian bertanya, "Apa kamu sudah menemukan cara yang lain?"

Aku menggelengkan kepalaku.

Melihatku menggelengkan kepala membuat Cheng Fengfeng mengehela nafas panjang tanpa mengatakan apapun.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com