Pesan ketiga masuk.
"Ada seorang putri dari sebuah kerajaan."
Ketikan pertama masuk dan Monna tidak sengaja membacanya.
Monna mengerutkan keningnya. Kenapa Anthonie jadi mendongeng? Apa Monna anak kecil? Atau apa Monna secara khusus memintanya?
Masih merebahkan tubuhnya selesai mengelap tubuh dan berganti pakaian. Monna menunggu pesan lanjutannya tanpa berkeinginan membalas.
"Dia sangat cantik dan baik hati. Namun nasibnya sial."
Sedikit mengernyit. Monna agaknya mendumel.
"Apa dia sedang ingin mengejekku? Mungkin menghinaku dengan kalimat tersembunyi? Cantik dan baik hati, namun bernasib sial? Tidakkah kalimat itu sedang menjelaskan situasiku yang juga sedang sial?"
Menggeleng lemah dan menyangkal.
"Mus-ta-hil! Aku tidak cantik dan baik. Jadi dia pasti tidak sedang ingin menyindirku!"
Monna terus menyimak.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com