Monna lalu buru-buru berteriak pada kakaknya setelah memalingkan wajah.
"Kenapa Putra Mahkota bisa ada di sini? Dan kenapa kalian.."
Tidak sanggup melanjutkan kata-katanya.
Asraff yang jijik, melempar Monna dengan bantal.
"Aduh! Kenapa memukulku dengan bantal?!"
Lupa sejenak tujuannya menemui Asraff. Perhatian Monna sudah teralihkan pada sosok Belhart yang kini telah berpakaian. Tersenyum ramah padanya dan terlihat sangat ceria ketika mereka bisa bertemu kembali setelah beberapa hari yang menyiksa.
Monna sontak bertanya dengan gugup.
"Kenapa Anda tersenyum? Dan kenapa menatapku sampai seperti itu?" tanya Monna tak ingin bersenang hati diberikan tatapan penuh cinta.
Tunggu.
Cinta?
Menggeleng lemah dan bersikap santai.
"Tidak apa-apa. Aku hanya senang bisa melihatmu lagi. Karena rindu ini akhirnya tersampaikan,"
Asraff yang muak melempar Belhart dengan bantal kedua. Tidak mempedulikan status Belhart yang adalah Putra Mahkota. Asraff memperingatkan.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com