webnovel

Bab 1

"Sialan Deanandra!! Baru juga jam segini masa gue telat sih," Clara mengoceh terus sambil berdiri didepan tiang bendera.

Clara Adelin merupakan siswi yang mempunyai paras cantik, tetapi dia juga merupakan salah satu siswi yang sedikit nakal disekolah nya. Clara sering mempunyai masalah dengan sang ketua osis akibat kenakalannya dan keseringannya terlambat masuk sekolah.

Oleh karena itu, Clara sangat membenci ketua osis tersebut yang bernama Deanandra Albert.

Deanandra Albert, seorang siswa yang mempunyai banyak penggemar karena ketampanannya, karena sifat cool dan cueknya membuat para kaum hawa tergila gila kepadanya. Selain itu juga Deanandra adalah anak dari pemilik sekolah tempat dirinya mencari ilmu. Wajar saja jika dirinya mempunyai banyak penggemar.

Disela Clara sedang mengoceh, tiba tiba saja seseorang menepuk pundaknya dari belakang. Dengan sontak Clara memelintirkan tangan yang menepuknya itu.

Aww...aww, suara kesakitan dari seseorang yang tangannya Clara pelintir. Setelah melihat orang tersebut, Clara malah tersenyum dengan manisnya. "Wih pak Tegar ngagetin saya aja, maaf ya pak gak sengaja lho. Saya kira tadi orang jahat yang mau nyelakain saya pak,"

"Ini sekolahan gak ada orang jahat Clara Adelin...., kalo pun ada penjahatnya sudah kabur duluan setelah melihat kamu," ucap pak Tegar dengan masih memegang tangannya yg kesakitan.

"Kata siapa disini gak ada orang jahat, ada kok pak."

Pak Tegar memandang Clara dengan tatapan yang begitu serius. Lalu setelah itu sang guru bertanya siapa orang jahat yg dimaksud oleh Clara.

"Noh si ketos, Deanandra orang jahat disekolah ini. Masa cuman telat 1 menit aja kena hukuman kan gila, mana saya dari rumah udah tampil cantik eh sampai sini disuruh berdiri," jelas Clara kepada pak Tegar.

Pak Tegar tersenyum mendengar penjelasan dari Clara, ternyata orang yg sedang Clara bicarakan ada dibelakang nya.

"Ohhh..., Deanandra."

Clara melototkan matanya setelah mendengar suara tersebut.

"Salah lu sendiri kenapa telat mulu, sebenarnya sih gue males hukum lu karena bosen, tapi mau gimana lagi udah tugas gue sebagai ketua osis disini."

Setelah berkata demikian, Deanandra pergi begitu saja meninggalkan Clara.

"Tuh kan pak, anak nya ngeselin banget."

Seperti Deanandra, pak Tegar pun meninggalkan Clara seorang diri dilapangan upacara.

Tak terasa hari mulai siang dan Clara sudah berdiri selama 3 jam, Clara dihukum sampai bel istirahat pertama berbunyi. Setelah menjalani hukuman dirinya langsung pergi menuju kantin untuk membeli makan.

Disaat Clara sedang asik makan, datanglah dua orang siswi menghampiri meja tempat Clara.

"Wuihhh...., enak bener tuh batagor," ucap salah satu dari siswi tersebut. Clara melihat kearah suara tersebut, ternyata yang datang itu adalah kedua sahabatnya yang bernama Bianca dan Alexa.

"Clara gue mau tanya, lu gak capek berurusan sama si ketos itu?"

Clara tidak menghiraukan perkataan dari sahabatnya itu. Dirinya tetap pokus dengan batagor yang tinggal sedikit lagi. Lalu setelah makanannya habis barulah Clara menjawab pertanyaan tersebut.

"Gue juga ogah berurusan terus sama si Dean, tahu gue nakal dan selalu dihukum tiap hari kenapa gak berhenti aja ya ngurus hidup gue?" Jawab Clara.

Dari belakang terdengar suara tepuk tangan, suara tersebut ternyata datang dari orang yang sedang Clara bicarakan.

"Hebat, cuman lu doang yang berani ngomong sesimpel itu tentang gue. Harusnya lu itu udah pindah sekolah karena sikap lu, tapi untungnya nih sekolah baik masih mau mempertahankan lu disini,"

Perdebatan itu membuat semua siswa yang ada dikantin langsung menyorot kearah Clara dan Dean. Sebenarnya mereka belum pernah mendengar Dean berbicara begitu panjang lebar kepada siapapun.

Tidak mau memperpanjang masalah lagi karena capek, Clara memutuskan untuk pergi saja dari kantin. Dan saat Clara akan beranjak dari duduknya datanglah seorang siswi dan langsung menampar pipi Clara dengan sangat keras.

Kejadian tersebut membuat Clara kembali disoroti oleh siswa siswi lain. Clara mengelus-elus pipinya, dia juga menahan amarahnya dan berjalan pergi.

Bari saja beberapa langkah siswi yang menampar Clara itu berteriak dan berkata jika Clara adalah perempuan murahan.

Dikatain seperti itu Clara tidak terima dan kembali balik ke arah siswi yang telah menamparnya.

Plakk!

Clara kembali menampar si siswi tersebut dengan sangat keras. Semua murid yang ada dikantin terkejut dengan apa yang mereka lihat. Tidak hanya para murid, namun Dean dan teman temannya yg masih ada dikantin pun ikut terkejut. Karena Clara menampar siswi itu dengan sangat keras dibanding siswi yang menampar dirinya.

"Maksud lu apaan ngatain gue perempuan murahan?"

"Jangan sok polos atau pura pura gak tahu deh, lu jalan kan sama bokap gue dan menggodanya," ucap siswi tersebut.

Bianca dan Alexa melototkan matanya, mereka berdua tidak percaya jika sahabatnya itu pergi jalan dengan suami orang lain. Walaupun Clara perempuan yang nakal tetapi dia bukan tipe orang yang suka menggoda.

"Clara lu gak mungkin kan jalan sama bokap dia?" tanya Bianca dengan tatapan serius.

Clara menghempaskan napasnya dengan kasar. Ughhh! Mana mungkin gue jalan sama bokap dia, lu kayak gak tahu gue aja Bi.

"Iya gue percaya gak mungkin lu jalan sama om om."

Karena masalah semakin runyam, Dean pun mencoba untuk melerai pertengkaran tersebut. Sampai pada akhirnya siswi yang telah menampar Clara itu tak sengaja mendorong Clara sampai terbentur lantai.

Dean yang melihat Clara terbentur dan kepalanya yang sedikit mengeluarkan darah pun langsung segera membawa Clara ke UKS.