Lova memberikan sebotol teh untuknya. Pria ini pada akhirnya mengajaknya untuk pergi dari sana, tidak lagi bersama dengan Ranu. Katanya dia ingin bersama dengan Lova tanpa diganggu oleh siapapun. Hingga pada akhirnya mereka duduk di tepi trotoar jalanan yang tak jauh dari minimarket.
"Bukankah tempat ini sedikit menyeramkan?" tanya Lova. Dia memandang ke kanan dan ke kiri, hanya ada lalu-lalang orang dari jalanan yang ada di belakang mereka. Itu bisa dihitung dengan menggunakan jari. Jika saja minimarket besar yang ada di sisi mereka tutup, mungkin saja tidak akan ada cahaya seterang ini yang datang menerpa tubuh mereka.
"Bukankah seharusnya kita mencari tempat yang sedikit nyaman dan terang untuk berbicara?" Anehnya, meskipun berbicara demikian, gadis itu masih memilih untuk duduk.
Pritam menjatuhkan pandangan matanya setelah menerima pemberian dari Lova. Dalam beberapa detik berjalan tidak ada suara di antara keduanya, semua pertanyaan dari gadis itu diabaikan olehnya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com