webnovel

Semakin Tinggi Kau Naik, Semakin Jauh Kau Jatuh

Editor: Wave Literature

Kota Chang Luo memiliki terlalu banyak tempat untuk mengetes akar spiritual, dan yang termurah hanya membutuhkan biaya 100 koin emas. Karena khawatir hasil tesnya akan salah, maka Mo Wuji memutuskan untuk pergi ke Xing Han Spirit Opening Tower.

Setelah mengajukan beberapa pertanyaan, Mo Wuji baru tahu bahwa Xing Han Spirit Opening Tower adalah salah satu menara pembuka spirit yang berkualitas. Tingkat akurasinya untuk menguji akar spiritual seseorang adalah 100%, yang berarti tidak pernah ada kesalahan hasil tes. Awalnya, Mo Wuji khawatir bahwa akar spiritualnya mungkin berkualitas buruk, sehingga akan lebih baik baginya untuk mengambil tes secara diam-diam. Namun, ketika dia sampai di Menara Pembukaan Roh Xing Han, ia tahu bahwa ia hanya berpikir yang tidak-tidak.

Mo Wuji hanya berdiri di luar Xing Han Spirit Opening Tower selama beberapa menit, namun ia sudah melihat ratusan orang yang masuk dan keluar dari menara itu. Dengan jumlah pengunjung menara yang begitu banyak, siapa pula yang akan memperhatikan Mo Wuji?

Mo Wuji berjalan ke Xing Han Spirit Opening Tower dan disambut oleh sebuah papan penunjuk arah yang besar. Papan itu memiliki dua anak panah, yang kiri menunjuk ke "Tes Akar Spiritual", dan yang kanan menunjuk ke "Pembukaan Spirit Channel".

Setelah belok kiri, Mo Wuji langsung menemukan sebuah jendela dan ada papan di bawahnya yang bertuliskan 'Bayar 700 koin emas untuk Tes Akar Spiritual'. Ia menyerahkan 700 koin emas, dan memperoleh kartu bernomor urut 3121.

Banyak orang yang datang untuk mengetes akar spiritual mereka, dan yang perlu dilakukan Mo Wuji adalah mengikuti orang lain. Ia berjalan ke lantai tiga, dan tiba di sebuah aula besar di mana ratusan orang sedang duduk di sana. Karena aula itu sangatlah besar, bahkan meskipun sudah ada ratusan orang di dalamnya, tapi masih banyak sekali tempat duduk yang kosong.

Di pojok aula, ada sebuah pintu dari logam yang tertutup rapat. Saat Mo Wuji masuk ke aula itu, ia melihat ada satu orang yang keluar dari pintu itu dan kemudian satu orang lagi masuk ke dalam pintu itu berdasarkan nomor urut.

Setengah menit kemudian, orang yang tadi masuk akan keluar lagi dari pintu itu, dan orang dengan nomor urut selanjutnya akan masuk.

Mo Wuji menunggu selama sekitar satu jam sebelum namanya dipanggil; lalu ia memasuki pintu itu dengan perasaan cemas,

Jika tidak ada yang salah, dan hasil tes itu masih menunjukkan bahwa ia tidak memiliki akar spiritual, maka kemungkinan besar ia memang tidak akan memiliki akar spiritual seumur hidupnya.

Setelah memasuki ruangan itu, Mo Wuji melihat sebuah pilar dari kristal yang jauh lebih jernih dan transparan dari pilar-pilar kristal yang ia temui di Cheng Yu Spirit Opening Tower. Pilar itu tidak hanya lebih jernih, namun ukurannya juga lebih tinggi dari pilar yang ada di Cheng Yu Spirit Opening Tower. Ia mengestimasikan bahwa tinggi pilar ini sekitar 4.5 sampai 5 meter.

Di samping pilar kristal itu, ada seorang wanita paruh baya yang sedang duduk. Setelah melihat Mo Wuji masuk, wanita itu berkata tanpa menunjukkan ekspresi apapun, "Berdirilah di sana."

Mo Wuji sudah pernah mencoba tes ini sebelumnya, dan ia sudah mengetahui seluruh proses yang akan ia jalani. Ia segera berdiri di atas sebuah platform tempat tes akar spiritual di dalam pilar itu.

Tepat setelah itu, sebuah cahaya biru terang menyembur ke langit, hingga mencapai tepian paling atas pilar kristal itu. Namun cahaya biru itu mendadak langsung menghilang, dan pilar itu kembali ke keadaan semula.

"Apa yang terjadi?" Wanita yang bertugas mengetes akar spiritual itu tiba-tiba berdiri, dan berjalan menuju pilar kristal itu dengan tatapan curiga. Dia menyentuh pilar itu selama beberapa saat.

Beberapa lama kemudian, wanita itu masih belum juga mengerti apa yang telah terjadi. Dia hanya bisa berkata pada Mo Wuji, "Kau, turunlah. Kau akan mengambil tes ini lagi beberapa saat kemudian."

Awalnya Mo Wuji sudah terperanjat melihat cahaya biru yang menyembur ke langit itu. Dan yang ia rasakan setelah itu adalah sensasi kesemutan yang ada di kulit kepalanya. Sebelumnya ia pernah melihat tes akar spiritual Yan'Er. Cahaya yang dia hasilkan berwarna hijau yang bahkan tidak mencapai tepian atas pilar itu. Hanya dengan itu saja, Yan'Er sudah dinyatakan memiliki akar spiritual supreme.

Namun cahaya hijau milik Yan'Er tetap menyembur ke atas sampai dia turun dari platform.

Cahaya hijau yang terasa hangat itu adalah sesuatu yang tidak akan bisa dilupakan oleh Mo Wuji, bahkan hingga saat ini.

Lalu, apa masalah yang terjadi saat ini? Setelah ada seberkas cahaya biru melesat ke langit, cahaya itu tiba-tiba menghilang sepenuhnya. Selain itu, cahaya itu terlalu terang dan silau sehingga sangat mengganggu, berbeda dengan cahaya milik Yan'Er yang memancarkan kehangatan.

"Berdirilah di sana lagi." Melihat Mo Wuji dalam keadaan linglung, wanita itu berteriak sekali lagi.

Mo Wuji buru-buru berdiri ke atas platform di dalam pilar itu lagi. Sesaat kemudian, ia melihat bahwa pilar itu mengeluarkan beberapa titik cahaya biru samar-samar yang menyala beberapa kali, sebelum pilar itu kembali ke keadaan semula.

Wanita paruh baya itu mengernyitkan alisnya, dan dia tidak begitu puas melihat hasilnya. Dia menyuruh Mo Wuji untuk mengambil tes lagi yang ketiga kalinya. Hasilnya pun masih sama. Beberapa titik cahaya biru menyala sejenak, sebelum akhirnya menghilang.

"Akar mortal yang berkualitas rendah, tidak ada kemungkinan bagimu untuk membuka spirit channel-mu. Kau boleh pergi sekarang." Wanita paruh baya itu akhirnya mengkonfirmasi hasil tes Mo Wuji. Cahaya biru cemerlang yang menyilaukan mata dari hasil percobaan pertama tadi pastilah merupakan kesalahan teknis yang ada di dalam pilar kristal itu.

Pilar kristal ini jarang memiliki masalah, tapi itu bukan berarti tidak akan ada masalah sama sekali. Cahaya biru cemerlang tadi hampir membuat wanita paruh baya itu berpikir bahwa di hadapannya ada semacam ahli spiritual yang jenius. Ternyata dia hanya membuang-buang waktunya untuk melakukan tiga kali tes.

Mo Wuji merasa sangat putus asa, ia berjalan keluar ruangan dengan kepala tertunduk lesu. Sepertinya meridian yang ia buka sebelumnya berasal dari jaringan pembuluh darah meridian, bukan dari jaringan spirit channel. Jika memang meridian yang ia buka berasal dari jaringan spirit channel, ia pasti sudah memiliki akar spiritual.

Tapi apa sebenarnya cahaya biru yang muncul di tes pertama tadi? Pasti ini ada yang salah. Saat ia menjalani tes di Cheng Yu Spirit Opening Tower, ia hanya mengeluarkan beberapa kerlipan berwarna abu-abu. Namun kali ini, ia mengeluarkan cahaya biru yang sangat terang. Mungkinkah ini ada hubungannya dengan esensi petir yang ada di tubuhnya?

Kini setelah ia memiliki sebuah teknik kultivasi, tak peduli apapun hasil tes itu, ia akan segera kembali ke kamar hotelnya untuk mulai mencoba berkultivasi. Jika ia benar-benar tidak bisa berkultivasi, maka ia akan menemukan cara untuk tetap belajar beladiri.

Semua ini karena ada satu orang yang tidak bisa dilupakan oleh Mo Wuji: Yan'Er.

Selain orang tuanya, Yan'Er adalah satu-satunya orang yang pernah ditemuinya, yang rela kelaparan dan kehausan agar dirinya dapat memiliki hidup yang lebih baik.

Setiap kali ia memikirkan Yan'Er, Mo Wuji akan menjadi sangat marah kepada wanita yang telah menculik Yan'Er.

Setelah tiba di Hotel Tian Luo, Mo Wuji masuk ke kamarnya, menutup pintunya, dan cepat-cepat mengeluarkan buku 'Dasar-Dasar Kultivasi' dari balik bajunya.

"Dugaan bahwa energi spiritual muncul setelah langit dan bumi diciptakan adalah sesuatu yang keliru. Energi spiritual diciptakan bersamaan dengan alam semesta. Mereka yang terlahir tanpanya, disebut dengan manusia mortal. Para mortal dari generasiku, mengkompresi dan melatih energi spiritual mereka, dan meraih umur panjang..."

Kata-kata pengantar itu sudah terdengar sangat megah, membuat Mo Wuji menanti-nantikan apa isi kalimat selanjutnya.

Ketika ia melihat istilah 'mengkompresi dan melatih energi spiritual' dan 'melalui Earth Vein terlebih dahulu', ia tertegun. Ia tidak tahu bagaimana caranya melakukannya kedua hal itu. Jika ia tetap tidak bisa melakukan ini, bagaimana mungkin ia akan melakukan kultivasi? Kultivasi benar-benar membutuhkan bimbingan dari seorang master. Mo Wuji menghela nafas di dalam hatinya, sebelum cepat-cepat mengambil buku 'Pengantar Spirit Channels'. Akhirnya, ia menemukan apa yang dimaksud dengan Earth Vein. Langkah pertama adalah membiarkan energi spiritual mengalir melalui sebuah spirit channel yang disebut Earth Vein, kemudian mengedarkannya melalui seluruh jaringan spirit channel.

Mo Wuji sudah membuka tiga meridian. Tapi sayangnya, sekeras apapun ia mencoba, ia tidak bisa menyerap energi spiritual apapun dan menyalurkan energi itu ke semua meridiannya.

Mungkinkah ini adalah titik akhir bagi Mo Wuji? Tidak. Mo Wuji masih tidak puas dan ingin mencoba mengedarkan energi spiritual ke meridiannya lagi.

Setelah mencoba berkonsentrasi untuk melakukan apa yang diinstruksikan di buku itu selama tiga sampai empat jam, kaki Mo Wuji menjadi mati rasa karena duduk terlalu lama.

*Dok, dok!* Saat ia hampir putus asa, ia mendengar dua ketukan keras di pintu kamarnya.

Mo Wuji dengan marah melemparkan buku 'Teknik Immortal Mortal' ke lantai, dan menarik pintu kamarnya hingga terbuka. Di pintu, ada wanita yang tampak familiar dan berpakaian hitam. Wanita itu memiliki postur tubuh yang sempurna, dan dia sangatlah cantik. Namun tidak peduli seberapa cantik wanita ini, Mo Wuji segera berteriak, "Apa kau tidak tahu bahwa mengetuk pintu tamu seenaknya seperti itu adalah perilaku yang buruk? Jika aku sedang tidur dengan seorang wanita di dalam, apakah kau ingin masuk untuk melihatnya?"

Wanita berpakaian hitam itu terkejut sesaat melihat kemarahan Mo Wuji yang tak terkontrol. Tak sengaja tatapan wanita itu tertuju pada buku 'Teknik Immortal Mortal' yang dilemparkan Mo Wuji ke lantai. Meskipun itu judul buku itu yang sebenarnya adalah 'Dasar-Dasar Kultivasi, tetapi kata-kata 'Teknik Immortal Mortal' lebih besar ukurannya.

"Saya benar-benar minta maaf karena mengganggu latihan Anda. Saya adalah tamu sebelumnya yang tinggal di kamar ini..."

Begitu wanita berpakaian hitam ini selesai berbicara, Mo Wuji tiba-tiba teringat bahwa kemarin ia bersenggolan dengan bahu seorang wanita saat memasuki hotel ini. Apakah ini wanita yang kemarin?

Jika bukan karena wanita ini keluar dari kamarnya, Mo Wuji pasti tidak akan punya tempat untuk tinggal. Mo Wuji menahan rasa marahnya, dan terpaksa meminta maaf, "Aku benar-benar minta maaf. Aku hanya kesal karena ada yang salah dengan latihanku. Bukankah kau sudah keluar dari kamar ini? Lalu kenapa kau masih disini?"

Kata-kata Mo Wuji hanyalah sebuah kebohongan yang terkesan sombong. Padahal kenyataannya, ia bahkan tidak berhasil untuk sekadar memulai kultivasinya. Kalau memulai saja sudah sulit, bagaimana caranya ia menghadapi masalah yang ada selama proses kultivasi?