webnovel

Nine Lives Healing Solution yang Sensasional

Editor: Wave Literature

"Hei, Nine Lives Healing Solution… efeknya jauh lebih bagus dari obat penyembuh luka lainnya?" Di jalan utama Kota Rao Zhao, beberapa prajurit yang berlumuran darah tiba-tiba berhenti dan menatap sebuah papan iklan besar.

"Obat itu dari Dan Han Drug Refinery. Aku pernah mendengar perusahaan itu sebelumnya. Duan Hu, cepat bawa Qiu Fang dan saudara-saudara kita lainnya ke Dan Han Drug Refinery. Kami akan menunggu kalian di pintu masuk toko obat itu," Perintah seorang laki-laki kekar yang memimpin kelompok prajurit itu.

"Kapten, papan iklan itu menyebutkan penjualan obat baru dimulai tanggal 10 September."

"Hari ini sudah tanggal 9. Kami akan berbicara dengan pihak toko obat itu sambil menunggu besok. Jika ini iklan palsu, akan kuhancurkan toko itu."

"Baik!"

Di Kota Rao Zhao, banyak prajurit yang berlumuran darah. Akibat dari perang yang baru-baru ini terjadi, maka lebih banyak pula jumlah prajurit yang terluka dan kembali ke Kota Rao Zhou. Jumlah prajurit terluka yang meningkat itu membuat penduduk setempat sadar akan situasi buruk yang terjadi di kawasan-kawasan perang. Kota Rao Zhao pun terancam akan diselimuti suasana mencekam.

Karena promosi Dan Han Drug Refinery terlalu bagus, dan tingginya angka kematian prajurit yang terluka, bukan pemandangan yang aneh lagi jika melihat prajurit-prajurit terluka dibawa ke Dan Han Drug Refinery. Dalam beberapa hari saja, selain beberapa warga yang hanya menonton, toko obat itu dipenuhi oleh prajurit berdarah-darah yang baru kembali dari medan perang. Karena terlalu banyak prajurit yang datang, Kota Rao Zhou harus mengirimkan beberapa penjaga untuk memesan obat itu. Lokasi Dan Han Drug Refinery sangat strategis. Hampir sepanjang jalan di sekitar toko obat milik Dan Han Drug Refinery dipenuhi oleh kumpulan prajurit.

Kalender Xing Han: 10 September 2930.

Nampaknya ada semacam lautan manusia di depan pintu masuk toko obat Dan Han Drug Refinery. Beberapa orang datang hanya untuk menonton kerumunan itu, beberapa lagi datang karena penasaran, namun sebagian besar orang datang untuk membeli satu botol obat itu.

"Buka pintunya…" Seru kerumunan orang, akhirnya pintu masuk toko obat Dan Han Drug Refinery perlahan-lahan dibuka.

Karena sudah melihat keramaian itu selama beberapa hari, Lu Jiujun tidak kaget. Dengan sebuah pengeras suara di tangannya, sambil menghadap ke kerumunan, ia berkata, "Teman-teman sekalian, yang ingin membeli Nine Lives Healing Solution, tolong buat antrian dengan tertib. Saya jamin semuanya akan mendapat jatah satu botol. Produk baru dari kami adalah obat yang paling mujarab untuk pasien yang terluka. Sama sekali tidak ada bahan komposisi yang salah. Setiap pembelian satu botol, kami akan memberikan bonus satu set perban putih, satu paket Dan Han Injury Powder…"

Karena penggunaan jarum suntik tidak memungkinkan, Mo Wuji menciptakan penisilin yang dapat diminum. Maka dari itu, perban dan injury powder akan diberikan kepada pembeli untuk dipakai bersamaan dengan penisilin.

Sebuah kertas petunjuk penggunaan di kemasan botol itu juga berisi tentang peringatan kemungkinan alergi terhadap penisilin. Setiap hari, ada banyak sekali prajurit yang meninggal karena luka mereka yang terinfeksi. Jika penisilin itu dapat bekerja dengan baik, siapa yang peduli dengan alergi? Lagipula, penisilin yang diminum kurang efektif pada orang yang memiliki alergi.

"Berapa harga perbotol?" banyak orang yang bertanya bersamaan, memotong kata-kata Lu Jiujun. Tanpa terkecuali, semua orang di situ hanya khawatir akan satu hal: harga dari Nine Lives Healing Solution itu.

Lu Jiujun sedikit mengepalkan tangannya, dengan menunjukkan senyum yang lebar, ia menjawab, "Karena obat baru kami dibuat dari tanaman-tanaman obat dengan kualitas paling tinggi, harganya sedikit lebih tinggi dari obat lain. Perbotol dihargai 2 koin emas…"

Ratusan helaan nafas akibat syok terdengar sebelum banyak orang meneriakkan protes. 2 koin emas untuk sebotol obat penyembuh luka? Kenapa tidak kita curi saja obat itu? Harga obat penyembuh luka lainnya hanya beberapa koin perak, bahkan ada yang hanya dihargai beberapa koin tembaga.

Setelah mendengar harganya, lebih dari setengah antrian itu langsung pergi. 2 koin emas untuk sebotol obat memang terlalu mahal. Sebuah keluarga biasa mungkin tidak akan bisa mendapatkan 2 koin emas dalam satu tahun.

Melihat antrian itu makin pendek, mulut Lu Jiujun mulai berkerut. Niat awalnya adalah memberikan harga sebesar 10 koin perak untuk obat itu, tapi Mo Wuji ingin obat itu dihargai 5 koin emas. Akhirnya mereka berdua sepakat dengan harga 2 koin emas. Namun Lu Jiujun juga harus setuju dengan Mo Wuji bahwa harga penisilin yang memiliki tingkat kemurnian lebih tinggi, dan dikemas dalam botol kaca yang lebih mewah, adalah 10 koin emas.

Mungkin iklan promosi Dan Han Drug Refinery terlalu efektif, karena meskipun harganya mahal, tapi masih ada orang-orang yang membelinya. Beberapa orang mengumpulkan uang secara patungan untuk membeli satu botol, sementara ada juga yang membeli lebih dari dua botol. Sedangkan obat dengan kemasan botol kaca yang lebih mewah, tidak terjual satu pun.

Dan Han Drug Refinery yang tadinya dipenuhi orang-orang selama beberapa hari, kini jadi sepi kembali hanya dalam beberapa jam.

"Saudaraku Mo, kali ini… aiii…" Lu Jiujun menghela nafas. Jika saja ia tidak mau menunggu beberapa hari untuk melihat kemanjuran obat itu, mungkin ia sudah meminta Mo Wuji untuk memotong harganya.

Kali ini, mereka memproduksi hampir 50.000 botol. Mereka bahkan mempekerjakan 20 orang untuk bekerja hingga lembur untuk membuat obat itu. Selain itu, setelah menyelesaikan suplai pertama ini, Mo Wuji tidak berhenti, ia malah memulai produksi suplai kedua, dan jumlahnya lebih banyak dari suplai pertama.

Iklan promosi mereka berjalan hampir satu bulan, tapi mereka bahkan tidak sanggup menjual 200 botol. Untuk menutupi biaya promosi pun kurang.

"Jangan khawatir, kita akan lihat beberapa hari lagi. Aku mau pergi berjalan-jalan," Mo Wuji mengibaskan tangannya, itu adalah sebuah isyarat agar Lu Jiujun tidak perlu khawatir.

Mo Wuji tidak mengkhawatirkan penjualan penisilin. Ia lebih mengkhawatirkan produksi larutan Channel Opening miliknya. Mo Wuji sudah memprediksi bahwa penisilin tidak akan menghasilkan keuntungan lagi di masa depan. Mungkin akan lebih baik baginya untuk menghargai produknya dengan harga tinggi dan mendapatkan uang dari sekarang.

Beberapa hari lagi, Lan Yu akan mengirimkan tanaman obat yang ia butuhkan. Bila ditambahkan dengan tanaman yang sudah lebih dulu ia beli, Mo Wuji sudah siap untuk memulai produksi larutan Channel Opening.

Untuk beberapa bahan tanaman yang tidak biasa, Mo Wuji harus pergi dan mencarinya sendiri. Bila ditambah dengan tanaman dari Lan Yu, Mo Wuji hanya kekurangan satu bahan lagi. meskipun ia tahu bahwa orang lain tidak akan mampu untuk mengembangkan larutan formula yang dapat membuka spirit channel, Mo Wuji masih ingin berhati-hati.

Lu Jiujun hanya bisa menganggukkan kepala. Mereka sudah sampai sejauh ini, apa lagi yang bisa ia perbuat?

Satu bahan yang kurang itu sebenarnya tidak bisa dianggap sebagai tanaman obat, karena bahan itu sudah terlalu umum. Mo Wuji sedang mencari sutra akar teratai, lebih segar, lebih baik. Dari penelitian Mo Wuji, ia menemukan bahwa jika sutra akar teratai tidak ditambahkan, efek larutan itu akan berkurang secara signifikan. Namun saat sutra teratai ditambahkan, akan ada efek yang jauh berbeda. Meskipun begitu, akar teratai yang dipakai harus dipilih secara khusus, dan benang sutra yang digunakan adalah benang kedua dari akar teratai itu.

Mo Wuji sudah menguji hasilnya sendiri. Saat ia minum larutan itu, ia sangat bisa merasakan spirit channel di dalam tubuhnya menjadi lebih lebar, dan kekuatan fisiknya meningkat drastis. Perlu diingat, meskipun memang ia sudah pernah mempelajari beladiri, namun ia bukanlah seorang ahli beladiri.

Sayangnya, sebelum meridian-meridiannya betul-betul terbuka, ia sudah dibunuh oleh kekasihnya.

Di hari pertama, Dan Han Drug Refinery masih bisa menjual seratus hingga dua ratus botol Nine Lives Healing Solution. Namun di hari kedua dan ketiga, tidak ada satupun yang terjual.

Lu Jiujun menjadi sangat gelisah bak seekor semut di atas panci panas. Sebaliknya, Mo Wuji sedang menyendiri di laboratoriumnya, tanpa sedikitpun rasa khawatir. Selain makan dan pergi ke toilet, tidak ada orang yang melihatnya keluar dari laboratoriumnya. Bahkan makanannya pun harus dibawakan kepadanya.

"Kita tidak akan berhasil. Kita hanya sedang menunggu kematian. Lulu, panggilkan Saudara Mo. Aku ingin berdiskusi dengannya," Lu Jiujun tidak tahan melihat tokonya yang kosong melompong.

"Direktur Lu, Tuan Mo menyuruhku untuk tidak mengganggunya kecuali ada hal yang penting…" jawab Lulu, pelayan toko itu, dengan suara lirih.

"Ya sudah, biar aku saja yang pergi…" Lu Jiujun mengibaskan tangannya. Saat ia akan naik ke lantai 2, saat itu juga ada sebuah sosok tinggi besar menutupi seluruh pintu masuk toko dan bertanya, "Siapa bendahara di sini?"