Siangnya, Bobby dan Andrian pergi ke suatu tempat, mereka sama-sama menggunakan motor. sampailah keduanya di sebuah bengkel milik bang Togar teman mereka.
"Woi bang !" teriak Bobby
"Kau rupanya, ada apa ?" seorang lelaki gemuk dan berkumis melihat keduanya.
"Biasalah bang !" ujar Andrian turun dari motor, begitu pun Bobby.
"Mau ngetrek lagi ya ?" lelaki itu melihat motor mereka dan memeriksanya.
"Kok abang tahu ?"
"Sialan, kalian ini datang kemari untuk itu kan ?"
"he ... he ... ! jangan marahlah bang !" jawab Bobby tersenyum.
"Berapa sekarang ?" Tanyanya mulai mengotak-ngatik motor.
"Lumayan bang 500 rebu !"
"Serius ? wow, gedenya !"
"Pokoknya seperti biasa ya bang ! entar kalau menang, abang aku kasih persenan !" ujar Andrian.
"Beres !" jawab bang Togar, bagi dia sih tidak apa-apa melakukan itu toh, lumayan duitnya lagi pula dia sudah mengenal mereka cukup lama jadi tahu apa yang harus dilakukan.
Tak lama semua beres, karena keseluruhan masih baik hanya beberapa yang harus diperbaiki. mereka pun pamit dan mencari tempat makan. Keduanya masuk ke sebuah Cafe yang sering mereka kunjungi, di sana bertemu teman-teman dan saling mengobrol ngaler ngidul termasuk mereka juga sudah tahu tentang pertandingan itu.
--------------
Waktu terus berlalu mereka pun tiba di tempat tujuan, sebuah jalanan perumahan yang cukup sepi karena belum diisi, penerangan pun terbatas dan remang-remang menjadi tempat pertandingan kali ini. Entah bagaimana ternyata sudah banyak yang datang biasanya sih berkelompok yang satu dan lainnya sering bertanding.
Banyak motor memenuhi jalanan perumahan itu, mendadak semua ramai yang biasanya sepi, yang datang berbagai kalangan dari remaja 15 sampai 20 tahunan, banyak juga para perempuan yang datang. Kali ini ada 3 pertandingan termasuk Andrian dan si Jabril yang merupakan yang paling di tunggu.
Pertandingan pun dimulai semua seru dan ramai oleh sorak sorai penonton, serta di tambah deru motor menggema di keheningan malam. Sampai akhirnya pertandingan pamungkas dimulai.
"Hai bro, hati-hati ya !" ujar Bobby menepuk pundak Andrian yang sedang bersiap untuk melakukan pertandingan.
"Oke bro !" jawab Andrian mengedipkan matanya dan melirik lawannya. Si Jabrik alias Charles orang Surabaya anak pengusaha tembakau yang kuliah di Jakarta, bertato bertampang chinese, di dampingi seorang cewek cantik yang seksi dengan pakaian ketat tanpa bra.
"Gue lihat dia make, bro ! gue rasa elu bakalan menang !" Bobby berbisik pada Andrian.
"Bukannya biasa dia melakukan itu ?" tanya Andrian.
"Iya sih, ini yang top men ! lu tau kan, cristal !"
"Serius ?" Bobby mengangguk, Andrian tersenyum.
"Oke guys, semua sudah siap ?" seorang lelaki gondrong bertato menjadi mc pertandingan. keduanya mengangguk. Andrian sudah siap dengan atribut lengkap begitupun lawannya, walau ini balapan liar atau jalanan tapi semua seperti perlengkapan balap bertanding seperti yang resmi.
"Hadirin sekalian, tibalah kini pertandingan puncak, di hadapan kalian ada dua pembalap yang sudah tak asing lagi, di sebelah kiri dijuluki raja jalanan ... Andrian !!" semua bersorak sorai, Andrian melambai tangannya.
"Sementara di kanan dia mendapat julukan naga jalanan dari Surabaya ... si Jabrik !! ia adalah penantangnya !". Dan kembali gemuruh teriakan dari penonton.
"Silahkan para peserta di depan garis yang sudah di tentukan dan kenalkan gadis cantik yang ada di tengah ini akan melambaikan bendera tanda mulainya pertandingan namanya ... Melisa ! dan siapapun yang menang nanti dia akan dibawa juga sebagai hadiah, dan buat para penonton silahkan tentukan para jagoan kalian ! Oke !!" begitulah mc pertandingan.
"Sekarang kita hitung sama-sama .... 3 ... 2 ... 1 !!" Suara gerungan motor terdengar dan mulai melaju dengan kecepatan tinggi, pertandingan 3 laps harus dilalui oleh mereka. Sorak sorai pun kembali terdengar.
Lap 1 satu mulai terlewati ternyata si Jabrik ada di depan tak lama motor Andrian di belakangnya, pertandingan pun semakin seru lap ke 2 mulai terlewati dan lagi-lagi si Jabrik di depan. Ada rasa kecewa bagi pendukung Andrian, Bobby sendiri berdebar-debar hatinya melihat hal itu. Semua menantikan lap yang ke 3 tapi belum ada yang terlihat sampai dari kejauhan sosok motor dan itu .... ternyata Andrian ! semua pendukung Andrian termasuk Bobby bersorak sorai. Ketika Andrian sudah tiba di garis finis, barulah terlihat motor si Jabrik dan ternyata mengalami kecelakaan walau tidak parah.
Andrian di kerubuti penggemar dan juga Bobby, semua memujinya sebagai raja jalanan sejati, Andrian tersenyum.
"Wuih, hebat lu bro !" Bobby memeluk sahabatnya itu.
"itu semua karena elu bro !"
"Oke guys ! ternyata pertandingan ini di menangkan oleh Andrian !" ujar mc kembali semua pendukungnya bersorak.
"Dengar ya ini belum selesai !" teriak si jabrik marah.
"Dan sebagai hadiahnya akan diberikan oleh Melisa ! silahkan uang 5 juta ! selamat !" seorang perempuan cantik datang membawa hadiah dengan memakai pakaian yang juga seksi. mendekati Andrian.
"Terima kasih !" ujar Andrian menerima hadiah.
"Cium ... cium ... cium !" tiba-tiba terdengar teriakan, sebelum Andrian menjawab perempuan itu memeluknya dan langsung mencium bibir lelaki itu.
"Huuuuuuhhhh !" teriak penonton. Gadis itu melepas ciumannya dan langsung pergi.
"Gila tuh cewek main sosor aja !" Bobby menggeleng kepala, sementara Andrian mengusap bibirnya bekas ciuman tadi.
"Gue tahu siapa tuh cewek !"
"Siapa ?"
"Ayam kampus !"
"Serius ?" tanya Bobby tak percaya.
"Kalau lo mau silahkan aja !" ujar Andrian tersenyum.
"Bukan, tipe gue kali !"
"Oh ya ?" goda Andrian.
"Bangke lo bro !" jawab Bobby mukanya memerah, Andrian hanya tertawa.
"Eh, jam berapa sekarang ?" tanya Andrian tiba-tiba.
"Jam 10.00 emang kenapa ?" tanya Bobby heran.
"Pesta bro ! Bob elu bawa motor gue ya ! gue mau nebeng sama si Iwan !" Andrian menepuk pundak Bobby dan langsung pergi.
"Woi ! gue sama siapa ?"
"Kan ada si Aswin !"
"Sialan lo bro !" Bobby kesal tapi tidak berbuat apa-apa.
------------
"Terima kasih bro ! atas tumpangannya !" Andrian turun dari mobil temannya.
"Serius bro mau lewat situ ?" tanya temannya sambil menunjuk tembok halaman belakang rumahnya.
"Iya, tenang aja !"
"ya udah, hati-hati bro !" temannya langsung pergi.
Sementara Andrian melirik ke kanan ke kiri dan melihat batu besar dan mendorongnya setelah itu melompat dan kini sudah duduk di atas tembok yang ternyata cukup tinggi. Sampai ia melihat seseorang dan memanggilnya, Andrian terkejut bukan main ternyata itu Amanda !
Akhirnya dia bisa turun, dadanya berdebar keras Andrian mengambil jaket dari tangan Amanda dan langsung pergi. Di kamar dia merutuki kelakuannya yang seperti anak kecil. Setelah itu dia berganti baju menggunakan pakaian formal lengkap dengan jasnya dan menyemprot minyak wangi untuk menutupi keringatnya,
Kini ia sudah di bawah, matanya melihat kesekeliling sampai ia melihat seseorang yang dicarinya sedang mengobrol dengan adiknya, Andrian mendekat dan merangkul pundak Wahyu, matanya tak lepas dari Amanda yang akhirnya pergi. Dia tidak perduli dengan pertanyaan adiknya dan mengikuti kemanapun dia pergi.
Tanpa diduga Andrian mengambil piring gadis itu dan pergi, dia terdiam dan merasa bersalah.
"Bang elu kenapa sih ? kasihan dia pengen makan !" ujar Wahyu.
"Buat elu aja deh ! gue engga laper !" Andrian langsung pergi.
"Bang !" teriak Wahyu kesal.
Andrian melihat Amanda sedang mengobrol sebentar dan mereka pun pergi, dia menghela nafas dan langsung naik ke kamarnya dan menutup pintu. Tak lama ada mengetuk pintu kamarnya dan Wahyu membuka pintu sambil masih membawa piring yang tadi.
"Bang di suruh papa sama mama ke bawah !" pinta Wahyu, Andrian bangun dan mengambil piring dari tangan adiknya.
"Bilang sama mereka, abang lagi istirahat ! dan sekarang elu keluar dan terima kasih makanannya ya !" ujar Andrian sambil menarik Wahyu keluar kamar.
"Tapi bang ... " Wahyu belum sempat berbicara pintu kamar sudah di tutup, akhirnya pergi.
Sementara Andrian masih menatap piring yang dipegangnya sambil duduk di pinggir tempat tidur, perlahan di ambilnya satu tusuk sate dan dimakannya sambil tersenyum dan kemudian tertawa kecil sambil menggeleng kepalanya.
Bersambung ...