webnovel

Kesalahpahaman Yang Besar (Bagian 1)

Editor: Wave Literature

Tuan Muda Bai Ziyuan, semalaman kemarin sibuk menjaga Tuan Bai, lalu tidak ada seorangpun yang diijinkan untuk masuk ke kamar Ning Mojian. Kemudian, kemarin malam juga tidak ada satupun pelayan yang menjaga di sini, Siapa yang menyangka hal seperti ini bisa terjadi kepada Nona Jian Jian? batin Bai Ling, dia bingung bagaimana menjelaskan semua ini kepada Bai Ziyuan.

Tidak tahu apa karena Ning Mojian mencium bau orang lain di kamarnya, sehingga dia perlahan-lahan membuka kedua matanya. Wajah manis Bai Ling tampak di pandangannya sekarang.

"Nona Jian Jian, kamu sudah bangun?" tanya Bai Ling, dia segera membantu Ning Mojian untuk duduk. Lalu memegang tangan kecilnya dengan erat, Bai Ling hanya terdiam, tidak tahu apa yang harus dikatakannya saat ini.

Ning Mojian merasakan seluruh tubuhnya seperti bukan miliknya sekarang, tapi tiba-tiba dia teringat bahwa dirinya harus menghancurkan bunga hitam itu. Jika tidak, maka bunga itu bisa membunuh banyak orang di Kota Jia Ding.

"Nona Bai, bisakah kamu membantuku memakai baju?" kata Ning Mojian, namun dia sedikit malu ketika mengatakannya. Tapi mau bagaimana lagi, karena dia benar-benar tidak memiliki tenaga sedikitpun sekarang.

Bai Ling berpura-pura tidak tahu, seakan-akan tidak pernah terjadi apa-apa kemarin malam. Karena, dia melihat Ning Mojian yang tidak membahas sama sekali masalahnya kemarin malam. Dia lalu mengambilkan baju berwarna biru laut dari lemari pakaian, kemudian mengenakannya ke tubuh Ning Mojian. Setelah itu dia pun membantu Ning Mojian untuk berjalan ke arah meja rias dan mendudukkannya di sana. 

Cermin memantulkan wajah Ning Mojian dan menampakkan bekas luka merah itu lagi di wajahnya, lalu dia tersenyum dingin. Kemudian dia berpikir, ternyata kemarin malam hanyalah sebuah mimpi, tapi dia terheran-heran ketika melihat leher dan dadanya tampak banyak bekas ciuman. Ternyata kemarin malam bukan mimpi! batinnya. Hal itu mengingatkannya dengan peristiwa panas yang terjadi kemarin malam, itu membuat wajahnya tiba-tiba memerah.

Bai Ling terus menatap ekspresi wajah Ning Mojian, dia melihat Ning Mojian yang tiba-tiba merasa malu. Kecurigaan di dalam hatinya semakin besar, lalu dia berpikir, Apakah kemarin malam ada laki-laki yang masuk ke kamar Nona Jian Jian? Lalu, apakah laki-laki itu adalah orang yang aku kenal? Karena yang bisa keluar masuk ke kediaman Bai dan yang bisa ditemui oleh Nona Jian Jian setelah kembali ke Kota Jia Ding, hanyalah Tuan Muda saja! Apakah mungkin…?

Bai Ling lalu segera merias Ning Mojian dengan riasan yang sederhana, kemudian memasangkan jepitan di rambutnya. Dia juga membedaki leher Ning Mojian, untuk menutupi bekas ciuman yang ada di sana. Ning Mojian merasa malu, namun dia tidak tahu harus berkata apa.

"Nona Bai, maukah kamu menemaniku ke kebun bunga di belakang untuk menikmati bunga-bunga?" tanya Ning Mojian.

"Sebentar lagi kita akan jadi satu keluarga, kenapa masih memanggilku Nona? Aku tidak senang lho ya, panggil saja Lonceng kecil" kata Bai Ling, dia semakin yakin kalau yang kemarin malam datang ke kamar Ning Mojian adalah Tuan Muda. Walaupun yang dilakukannya ini sedikit tidak pantas, tapi itu tidak masalah untuknya. Karena menurutnya, Tuan Muda dan Ning Mojian sudah cukup akrab, apalagi cepat atau lambat pasti akan dilaksanakan pernikahan di keluarga ini.

Ning Mojian terheran-heran dengan apa yang dimaksud oleh Bai Ling, yang mengatakan bahwa dia akan segera menjadi satu keluarga. Namun, karena niatnya sangat kuat untuk memusnahkan bunga hitam itu, jadi walaupun ada sedikit keraguan di hatinya tapi dia tidak terlalu memperdulikannya.

"Ayo kita pergi!" kata Ning Mojian mengajak Bai Ling.

Kemudian, Bai Ling membantu Ning Mojian untuk berjalan ke kebun bunga di belakang. Ning Mojian menganggap, bahwa ini adalah olahraga kecil untuk perlahan-lahan mengurangi rasa sakit di tubuhnya. Ketika baru sampai di kebun bunga, dia melihat Tuan Bai dan Bai Ziyuan berdiri di tempat yang agak jauh darinya. Saat ini, dia tidak tahu mereka berdua sedang membicarakan apa.

"Tuan Bai, Tuan Muda!" sapa Bai Ling, lalu dia mengira bahwa Ning Mojian akan sedikit tidak enak untuk menyapa Bai Ziyuan dan Tuan Bai. Jadi, dia seketika itu berteriak, "Nona Jian Jian ada di sini!" katanya

Kedua orang itu mendengar suara Bai Ling, kemudian melihat ke sana dan melihat wanita yang ada di sebelahnya yaitu Ning Mojian.

"Nona Jian Jian, terima kasih karena kamu telah menyelamatkan aku dan anakku" kata Tuan Bai sambil menggenggam kedua tangannya sendiri. Tampak keresahan dan lelah di wajahnya saat ini, sepertinya kemarin malam dia tidak bisa tidur dengan nyenyak. Dia menggelengkan kepala lalu berkata lagi, "Ziyuan telah menceritakan semuanya padaku. Aku memang benar-benar sudah tua, dan menganggap hantu itu sebagai ibunya Bai Ziyuan. Kalau seandainya Nona Jian Jian tidak datang membantu, entah kemalangan seperti apa yang akan menimpa keluarga Bai ini!" 

"Tuan Bai jangan berkata seperti itu, Pangeran Bai tidak jijik dengan wajahku yang buruk ini saja aku sudah berterima kasih. Apalagi dia juga memintaku untuk tinggal sementara waktu di sini. Lalu, dia juga memperlakukanku sangat baik, lagi pula aku hanya membantu kalian sedikit bantuan kecil saja!" kata Ning Mojian dengan sopan.

Tuan Bai melihat Ning Mojian yang rendah hati dan tidak sombong, dia pun lalu menganggukkan kepalanya kemudian tersenyum. Keriput di matanya saat ini, tampak jelas terlihat...