Namun iblis itu berbeda ekspresi dari yang kuatir dan terkejut itu. Senyum liciknya terlihat jelas di wajahnya. "Bagus, keluarkan energi amarah kalian. Buatlah aku kuat dan bisa mengalahkan Lucifer!" ujarnya. "Dan aku akan mengusai kerajaan di neraka miliknya yang saat ini di kuasai Asmodeus!" lanjutnya bermimpi dengan khayalannya itu.
Riel tampak kesal melihat kedua teman dan harimau itu menjadi bertengkar hanya gara-gara makanan. "CUKUP! HENTIKAN PERKELAHIAN KONYOL KALIAN!" teriak Riel berdiri di tengah-tengah perkelahian dua temannya yang menjadi 2 kubu. Semua terdiam dengan amarah masing-masing. Saling melotot satu sama lainnya.
"Apa-apaan kalian, huh? kalian mau berkelahi hanya gara-gara makanan yang di berikan iblis itu pada kalian?" tanya Riel. Merasa kedua temannya seperti orang bodoh yang tidak pernah mengahadapi iblis sekalipun. "Apa kalian sadar, kalian sedang di pengaruhi oleh iblis itu!"
Rafael, Mikael dan harimau itu masih saja terdiam dengan ekspresi sinisnya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com