Riel menyadari itu, ia melihat ke sekeliling. Dirinya sudah di kelilingi pasir-pasir yang berterbangan. Semakin banyak dan bertambah banyak lagi. Riel mulai panik, namun ia tetap tenang agar bisa berkonsentrasi dan berpikir.
Sayapnya ia keluarkan, lalu ia mengepak-epakkan sayap itu sambil memainkan jurus tongkatnya. Namun, Iblis gurun pasir itu mengerahkan kekuatannya sekali lagi agar Riel tidak bisa terbebas dari kekuatan pasir-pasirnya itu.
"Sial, wanita iblis ini tidak mau menyerah rupanya!" Riel berusaha lebih keras lagi agar ia bisa terbebas dari jeratan pasir-pasir itu yang mulai merambat ke tangan dan kakinya hingga Riel tak bisa bergerak dengan bebas.
"Kau pikir, kau bisa membebaskan diri begitu saja dariku, Riel? Tidak, Tidak akan pernah Riel!" Iblis wanita itu tersenyum senang saat melihat tangan dan kaki Riel terikat pasir-pasirnya. Bagi iblis gurun pasir itu, pasir-pasir itu adalah anak buahnya yang tidak pernah akan meninggalkan dia sendirian.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com