Tubuh Randy pecah menjadi beberapa bagian. Tak terselamatkan. Asmodeus berdiri, ia berjalan mendekati salah satu bagian jiwa dari Randy yang hancur. Ia menatap bagian tubuh itu, dan ini kali pertama buat dia meneteskan airmata. Asmodeus juga tidak mengerti kenapa ia bisa menangis saat melihat bagian jiwa muridnya terpecah-belah. Padahal dulu ia mahluk paling keras dan kejam tanpa perasaan. Mahluk yang akan berbuat apa saja demi tujuannya. Tanpa peduli siapa mahluk yang akan ia buru.
Sekarang ia menangis demi jiwa manusia yang telah hancur. Jiwa manusia yang baru ia jadikan murid sebagai penerusnya. Namun harapannya musnah, jiwa manusia yang baru diangkat sebagai muridnya itu harus hancur berkeping-keping saat pemuda itu memaksakan diri mengeluarkan kekuatannya terus menerus tanpa dibatasi. Mengeluarkan kekuatan tanpa henti.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com