webnovel

Mimpi yang menjadi lebih buruk atau lebih baik?

Mata magenta itu akhirnya terbuka kembali dengan santai. Wajah bantal masih dimiliki si pemilik yang baru saja bangun. Ini seperti baru saja bangun dari tidur yang panjang—TIDAK, TUNGGU, ITU MIMPI BURUK!

Archie kembali melakukan adegan yang sama dan bangkit terduduk dengan terperanjat. Napasnya mendadak tak beraturan diiringi nyeri menjalar tiba-tiba di dadanya. Ouch, tenanglah sedikit, kawan-kawan. Wajah Archie mengerut menahat sakit nyeri sementara itu. Untung saja, sakitnya hanya berlangsung kurang lebih sedetik.

Setelah menenangkan diri, Archie akhirnya bisa duduk dan menghela napas dengan tenang. Matanyq kembali menelisik ruangan sekali lagi. Ini ruang baru lagi... apa ini kastil batu?

Untungnya ruangan kali ini jauh berbeda dari yang sebelumnya. Ini adalah kamar dengan kasur yang empuk, beberapa perabotan kayu di beberapa sudut, cahaya dan sirkulasi udara juga cukup baik. Jangan lupakan satu jendela di kamar tersebut yang cukup untuk membuat Archie lebih tenang.

Melihat jendela kaca yang agak berdebu, itu bahkan lebih baik daripada terjebak di ruangan minim cahaya dan ventilasi yang sedikit. Ditambah lagi, jendelanya terbuka! Angin semilir masuk dengan senangnya. Mata Archie berbinar, 'Dengan begini, saya bisa melihat keadaan di luar seperti apa!'. Wajahnya yang tadi pucat kini kembali cerah.

Dia menyingkirkan selimut putih tebal yang masih menutupi sebagian tubuhnya dan bersiap bangkit dari tempat tidur. Namun, ketika kedua kakinya baru saja mencoba menapak dengan tegak di atas lantai batu, Archie mendadak limbung. Ini adalah hal yang tidak dia perkirakan. Dengan refleks ia jatuh berlutut sambil memegangi pinggiran tempat tidur. Jeritan tertahan sempat hampir lepas dari mulutnya.

"Sial, apa lagi ini?!" gumam Archie terengah-engah. Lelaki itu mencoba berpikir dengan tenang, mungkin saja itu efek karena baru saja bangun tidur. Lagi pula Archie memang punya riwayat darah rendah sebelumnya.

Tapi... Dia tidak bisa berdiri, ah!

Seberapa usahapun dia mencoba, kakinya terlalu lemas. Hal ini ikut membuat jantung Archie juga lemas. 'Hei, aku tidak lumpuh, kan?' terulang-ulang di kepalanya dengan ekspresi penuh keringat dingin.

Tiba-tiba suara derit pintu terdengar. Hal ini membuat Archie mau tidak mau terperanjat dan mengeluarkan suara.

Menoleh dengan kaku ke arah pintu, Archie bersiap menghadapi jumpscare sekali lagi. Pintu terbuka, Archie memperhatikan dari bawah hingga ke atas secara perlahan dengan tatapan yang sedikit mengerjap takut.

Jubah putih dan pakaian polos tanpa cela yang sedikit berkibar. Ini sangat serasi dengan kulit putih dan halus bagaikan giok milik orang tersebut. Tidak lupa rambut putih terikat rapi dan tersampir di bahu kanannya berkilau indah. Walaupun begitu, warna rambutnya tak membuktikan bahwa wajah yang dimiliki si pemilik itu tidak muda!

Sampailah tatapan magenta Archie menabrak tatapan dari iris biru langit yang cerah. Untungnya kejadian itu nerlangsung sepersekian detik saat Archie menyadari ekspresi orang itu yang sedikit terkejut.

"Ah—" Mendadak Archie tidak tahu harus berkata apa.

Bisakah dia sedikit percaya bahwa setelah mimpi buruk ganda tadi, dia bisa bertemu orang yang sangat tampan? Tapi bagaimana jika dia berubah jadi pria berambut hitam yang mengerikan tadi???

Archie menggelengkan kepalanya, 'Tidak, tidak, Anda tak boleh terlalu percaya diri setelah bertemu hal yang sangat bagus!'

Pria berambut putih itu membuka mulut, "Tuan... Archie?"

Archie refleks mendongak, "Hm???"

Saling melihat kembali, pria berambut putih itu tersenyum lembut, "Akhirnya Anda bangun."

"Apa? Tidak, tunggu... apa terjadi sesuatu? Tidak! Bisa kau beritahu ini dimana? Apa... aku bisa pulang?" Archie beralih dari bertanya seperti seseorang yang kepalanya baru saja terbentur menjadi seperti anak yang bertanya dengan semangat tanpa rasa takut.

Begitu semangat hingga ia lupa kakinya terlalu lemas dan ia tak bisa memanjat tempat tidur untuk mendekati si rambut putih. Tubuh Archie mendadak layu dan menatap kakinya dengan sedih, "Ah... kakiku...."

Ekspresi pria berambut putih berubah. Dia datang ke ruangan ini dengan membawa nampan makanan dan buru-buru meletakkannya di meja samping. Pria itu berjalan mendekat dengan buru-buru dan mencoba membantu Archie, "Kenapa Anda bisa jatuh? Apa ada yang sakit?"

Wow, wow, wow...?

Archie tercengang sejenak sambil di sisi lain merasa kagum melihat perilaku pria asing itu. Dari tadi pria ini merujuknya dengan sebutan yang sopan dan bahkan yang lebih penting lagi, WTF bagaimana kau bisa mengangkat tubuh pria lain dengan sangat mudah?????!!!! Pria ini mengangkatnya seperti mengangkat anak kecil! Bahkan jika dia sekurus dan sekecil itu hingga sering diejek saudarinya, kakak perempuannya itu bahkan tak mampu menggendongnya lagi!

Mendapati dirinya terangkat, Archie sempat bergerak tak nyaman, untungnya dia langsung dipindahkan ke tempat tidur lagi. Pria itu sempat mengelus lututnya dan bertanya lagi, "Adakah yang sakit?"

Gerakan tangan itu entah kenapa sangat tidak nyaman dan terasa canggung bagi Archie. Dia dengam cemberut buru-buru menepis tangan itu dengan lembut dan menjawab, "Tidak, aku hanya... ah iya, kakiku. Kakiku, kakiku tidak bisa digerakkan."

Mengingat masalah kakinya, Archie hampir akan menangis, "Apa itu lumpuh?"

Pria itu menjawab, "Oh, itu? Jangan khawatir." Dia menatap Archie dengan lembut, "Kamu baru saja minum obat dan tidur sangat lama, wajar jika bagian tubuhmu lemas. Jangan memaksakan dirimu."

Mendengar penjelasan itu, Archie menghela napas lega. Dia meminum sedikit air yang diberikam sebelum memulai bertanya lebih banyak pada pria ini. Archie menoleh dengan canggung ke pria itu, "Jadi boleh aku bertanya... siapa aku... ini?"

Pria berambut putih itu tertegun sejenak dan menatap tidak percaya. "Maksud Anda? Apa Anda... tidak ingat sesuatu?"

"Hahahaha, bukan, bukan begitu!" Archie buru menjawab sambil melambaikan tangannya panik. Sedetik ia ragu apakah ia harus menunjukkan bahwa dia bukan orang dunia ini atau... pura-pura mengikuti alur.

Archie secara imajiner menjambak rambutnya frustasi. Sialan, ini pasti alur trasnmigrasi yang sangat terkenal, bukan! Ketika kamu masuk, itu hanya tergantung keadaanmu, apakah kau perlu mengaku atau pura-pura dulu sejenak. Padahal Archie sebagai seorang introvert yang hobi menutup diri dan hanya membaca web novel setiap hari tanpa peduli ujian masuk universitas akan datang begitu sangat mendambakan ini dari dulu.

Ini tentu keinginan konyol dan sudah biasa di kalangan para 'penggemar'.

Tapi siapa yang menyangka itu betulan terjadi dan... ini bahkan lebih sulit daripada story game dengan pilihan yang rumit dan terbatas karena membutuhkan diamond tambahan yang tidak masuk akal. Archie hahya bisa menangis dalam hati.

Ini bukan dunianya dan tubuh ini... juga bukan miliknya, jadi dia harus berhati-hati.

"Anda... adalah tuan saya. Tuan Archie Alxhaeros." Pria itu menjawab dengan tegas.

Archie, "Oh."

Sial, Archie jelas sangat payah dalam masalah percakapan. Salahkan dia yang begitu menyendiri dan malas berinteraksi lebih jauh di tahun ketiga sekolahnya.

"Lalu... kau? Ah, iya aku lupa tentang dirimu. Aku juga tidak mengingatnya. Bisa kau beritahu siapa namamu?"

Nada ceria dan penuh semangat Archie sejujurnya terdengar sangat canggung untuk percakapan awal ini. Tapi bukankah si pemilik tubuh ini... punya hubungan dengan pria berambut putih. Jadi wajar bukan jika kawanmu lupa ingatan dan mereka bertanya seolah lupa? Ya, ini pasti cukup masuk akan apalagi mengenai fakta dia tadinya minum obat—yang artinya si pemilik tubuh ini sakit bukan?! Ya, walaupun sebenarnya itu akam dianggap lelucon oleh teman Archie di dunianya.

Archie sudah cukup puas mengkhayal penuh di pikirannya sendiri sampai dia menyadari jawaban yang ia tunggu tidak didapat.

"Uh?" Archie melihat pria itu menatapnya kosong dan mematung.

Apa? Apa ada yang salah? Apa yang salah dengan pertanyaannya, aaahhhh???!!! Katakan sesuatu, sobat! Jangan membuatku takut!

Archie bergidik ngeri melihat iris biru itu menggelap. Si pemilik memejamkan matanya dan menghela napas. Ketika dia membuka matanya, dia mengalihkan pandangannya ke arah lain, " Tentang itu... nama saya... Oliver... Saya... pelayan Anda."

Archie hampir mencurigai sesuatu ketika pria itu balik menatapnya lagi dengan serius. "Atas perintah penyihir agung Orion, saya, Oliver bertugas merawat Anda."

Ucapnya tegas diakhiri dengan senyuman tulus terukir di wajah tampannya layaknya seorang ksatria yang siap mengabdi pada tuannya. Archie melongo karena terpana oleh keindahan adegan itu dan membatin, apa ini adalah karakter sampingan saudara setia protagonis?

Tepat ketika itu juga, sebuah suara lain terdengar menggema lembut di telinganya. dan lapisan cahaya kebiruan muncul di depannya. Archie mengerjapkan matanya berkali-kali untuk menyesuaikam cahaya menyilaukam itu dan akhirnya bisa membaca tulisan tebal di sana.

[Misi Utama : Selamatkan Karakter Penjahat ! ]

[Detail : Tolong perbaiki takdir karakter—928=(##*&"@*×>(!!!!]

[Layanan sistem gagal—Pemilik tidak teridentifikasi—(#&">@?'29-&@]

Layar biru transparan hilang dalam sekejap.

WTF bro, sistem macam apa ini? Kau datang memberiku perintah lalu error dan hilang begitu saja?! Apa ini masuk alur transmigrasi tipe sistem pengatur yang eror dan men-ghosting sang MC di tengah dunia asing?

"Tuan? Apa ada sesuatu?" Pria bernama Oliver menangkap gerak-gerik yang aneh dari tuannya dan bertanya.

"Oh, apa? Apa yang kamu katakan tadi? Siapa yang mengutusmu?" Archie buru-buru kembali bersikap normal.

"Itu... penyihir agung Orion—"

"HUH—? Ap—APA?! ORION?

Petir imajiner menyambar di kepala Archie.

Rentetan umpatan kini memenuhi di mulut Archie. Hampir saja dia akan berdiri dan bertindak seperti orang yang kehilangan akal sehat. Ini adalah fakta yang sangat mengejutkan dirinya sampaj tidak mampu berkata-kata lagi.

'SAYA DI DUNIA NOVEL?! NOVEL "Menciptakan Bidak Pahlawan di Tengah Kekacauan" ITU????!!!!'