"Mahes?!" wanita itu terperanjat kaget kemudian duduk di tempat.
Tak berselang lama suara pijakan kaki yang mengarah ke arah kamarnya terdengar.
"Ibu?" wanita itu memeluk ibunya yang baru membuka pintu sambil menangis. Hal ini justru membuat sang Ibu bingung karena tiba-tiba melihat anaknya yang bersikap aneh.
"Kamu kenapa sayang?"
"Aku, aku-"
"Sini sini." wanita itu meminta Balqis untuk duduk di tepi kasurnya dan tak lupa memberinya air minum. "Tenangin dulu diri kamu ya. Jangan banyak berpikir hal yang aneh-aneh."
"Mana ada Bu?" seru Balqis. "Mana bisa aku nggak mikirin hal itu. Aku nggak tahu mimpi aku ini sebuah pertanda atau bagaimana. Tapi kenapa semuanya terasa nyata seperti aku benar-benar mengobrol dengan dia."
Wanita yang ada di depannya mengerutkan kening.
"Memangnya siapa? Kamu tadi sedang bermimpi dengan siapa?"
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com