webnovel

Sebuah Tekad Melepaskan

"Selamat pagi tuan Putri." Ucap Bara ketika Anna baru saja membuka Matanya.

Sejak dua jam yang lalu ia sudah berada di kamar Anna menunggu wanita itu bangun. Karena percuma juga berada di kamarnya, ia juga tak bisa tidur.

Anna melebarkan matanya ketika melihat kehadiran Bara itu. Ia masih belum sadar sepenuhnya saat ini.

Sementara Bara yang melihat ekspresi Anna itu terkekeh sendiri.

"Kenapa melihat ku seperti itu hm?" Tanya Bara sambil menaikkan alisnya.

Anna masih diam, ia masih mencoba untuk berpikir bahwa saat ini ia Tidaklah sedang bermimpi.

"Na." Panggil Bara dengan sangat lembut, tangannya juga terulur untuk menyentuh wajah Anna.

Merasakan belaian lembut yang selalu ia dapatkan dari Bara belakangan ini membuat Anna sadar bahwa saat ini ia Tidaklah sedang bermimpi.

Tadinya ia pikir ini semua hanya halusinasi nya saja karena terlalu merindukan Bara yang menjauhi nya setelah malam terbongkarnya rahasia yang begitu besar itu.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com