Ini adalah hari ketiga setelah mereka pulang dari Jerman dan menjenguk Kara di pemakaman.
Masih terasa sangat menyedihkan sekali tentang apa yang menimpa menantu kesayangan mereka itu.
Tak pernah Ia sangka sebelumnya bahwa kara akan pergi secepat ini di usia yang belum lagi dikatakan tua itu. entahlah, apakah ini yang dinamakan tak ada yang tahu tentang bagaimana nasib seseorang itu?
"Ra, Mama dan Papa datang menjengukmu." ucap Mama Bara, air matanya jatuh karena tidak sanggup menerima kenyataan yang terjadi saat ini.
"Iya Ra, kami datang lagi. Semoga saja kamu tidak bosan dengan kehadiran kami yang terus saja datang mengunjungimu dan membuat berisik dengan tangisan dan rasa kesal kami akan semua yang terjadi." Jawab Papa Bara, laki-laki itu juga menangis saat ini.
Mama Bara mengusap lembut batu nisan yang bertuliskan nama Kara itu. Iya seperti sedang mengelus rambut kara dengan begitu sayang seperti yang selalu ia lakukan saat wanita itu masih hidup dulu.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com