Huek!!
Huek!!
Huek!!
Clarinda meminjit pelipisnya pelan saat setelah menekan tombol flash pada wastafel. Sebenarnya tak hanya pagi ini saja Clarinda merasa mual seperti ini, diseyiap pagi sebelumnya pun sama, namun bedanya dirinya mengatakan pada Sergio jika dirinya sedang tak enak badan karena kelelahan saja.
Bayangkan— selama tujuh hari berturut-turut dirinya harus merasa mual di pagi hari, disaat makanan yang tak sesuai dengan indera penciumannya dan tampak berasa aneh di lidahnya, tentu itu membuatnya merasa mual - lagi dan lagi.
Bahkan, pagi ini Sergio benar-benar harus sudah pergi ke perusahaannya— sebelum Clarinda bangun pun pria itu sudah menghilang, dengan notes di atas nakas.
Tangan Clarinda bergerak, mengusap perut ratanya, "A-- apa disini ada bayi?" gumamnya pada diri sendiri. Mau bagaimanapun juga Clarinda seorang dokter, ya meskipun wanita itu merupakan dokter spesialis.
Setidaknya Clarinda pernah mempelajari hal itu.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com