"Kau ingat Alexa? Bagaimana jika dalang yang sebenarnya adalah dia?" tanya Luciano menatap Sean yang bersebrangan langsung dengannya, mereka tengah berada di sebuah VIP room. Karena memang setidaknya satu bulan sekali Sean akan menyempatkan untuk makan bersama Luciano di restoran ternama bintang lima.
"Atau bagaimana dengan Dave? Bukankah kau tak membunuhnya saat itu because of a request from your woman," sambung Luciano menimpali pertanyaan sebelumnya dengan pertanyaan yang baru.
Dilihatnya Sean yang mulai meletakan garpu dan pisaunya, lalu membalas tatapan Luciano, "Tidak mungkin, Dad. Alexa sudah ku kirim menjadi gelandangan di negara terpencil sedangkan Dave sudah jatuh miskin."
Belum sempat Luciano menjawab, Sean sudah kembali buka suara, "Kau tau, Dad? Clara datang ke LX boutique dan meminta wanitaku untuk membuatkan gaun pernikahan dalam waktu satu Minggu, dia benar-benar sakit jiwa." Sean berdecih pelan, menceritakan prihal Clara membuatnya merasa muak.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com