"Lima—"
Sean mulai berhitung sembari sesekali menyesap gulungan tembakau yang ia apit antara telunjuk dan jari tengahnya, menghisapnya dan mengeluarkan asap mengepul dari mulutnya, ".. Empat—
"Tiga," sambungnya.
Keadaan semakin hening, bahkan sedikit lebih lama, semakin mencengkram. Marcel— pria itu masih tampak lebih santai sembari meneguk wine-nya sebelum pembunuhan yang akan ia lakukan pada Daniel, hanya Daniel.
"Dua."
Sean tersenyum miring, tak sabar menyaksikan penyiksaan sadis yang akan diselenggarakan di gedung ini dengan Robert serta Marcel sebagai pelaku, dirinya yang berperan sebagai penyusun rencana dengan IQ di atas rata-ratanya, para bodyguard sebagai penonton dan Daniel sebagai korbannya. Bagaimana dengan anaknya? Entahlah, anak itu masih berada di bawah pengaruh obat.
"Cari dia, Robert!" titahnya membuat Robert dengan sigap mengagguk patuh dan berjalan meninggalkan ruangan diikuti oleh dua bodyguard yang sama.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com