webnovel

Luxuria's Penthouse : The Last Devil's Hormone

update setiap hari Senin, Selasa, Kamis, dan Jumat! Penemuan sebuah kitab kuno, Althea-lux pada tahun 1800-an menjadi awal mula sebuah legenda yang menggairahkan untuk masyarakat pesisir pantai tak berpenghuni. Catatan jejak peninggalan seorang penulis tanpa nama membawa sebuah kabar yang mengejutkan untuk semua telinga yang mendengarnya. Ketidaksengajaan menelusuri sebuah bangunan tua yang hampir runtuh termakan usia dan tumbuhan liar di perbatasan Virginia menjadi awal mula kisah ini berasal. Selama bertahun-tahun para peneliti epigrafi memulai perdebatan mereka. Simbol bulan dan hujan, langit awan membentang, matahari berada di atas kepala. Burung terbang mengepakkan sayapnya, mati tertusuk duri dari tumbuhan liar yang ukurannya berlipat-lipat kali lebih tinggi dari seekor gajah. Setiap simbol dan tulisan aneh menjadi beban tersendiri di dalam perannya. Kitab ini diyakini sebagai pertanda akhir jaman, ketika iblis menguasai dunia manusia. Althea-lux adalah perwujudan nyata dari ramalan manusia, yang katanya hidup melebihi kekuasan dewa di dunia. Dia adalah anaknya, anak dewa yang membangkang. Tahun membawa kabar pasal kitab Althea-lux masuk menjamah peradaban manusia yang baru. Peradaban manusia urban dengan teknologi yang paling mutakhir mulai menerjemahkan apa-apa saja yang tak bisa diartikan di tahun-tahun sebelumnya, termasuk sebuah tempat bernama Luxuria's Penthouse. Di tempat inilah, iblis mengendalikan dunia manusia dengan berbaur bersama mereka. ---Luxuria's Penthouse, Greenbank, Virginia---

Lefkiilavanta · Ficção Científica
Classificações insuficientes
375 Chs

88. He's a new enemy.

"Ibad sudah membunuh dia," sambungnya. "Membunuh Cletra yang aku maksudkan."

Daeva berjalan mendekatinya. "Lihatlah! Kau berbohong lagi." Dia berkacak pinggang di depan Delwyn. "Katakan padaku, siapa yang mengajari dirimu berbohong seperti ini, huh?" tanyanya pada Delwyn lagi.

"Ah, benar! Aku jadi teringat akan satu hal!" Dia menelisik. Tatapan matanya tajam, tak terkira. Seakan ingin membunuh Daeva dengan itu. "Dae-Shim ada di balik ini bukan?"

Delwyn berdecak ringan. Sekarang dia mulai kesal, Daeva terus saja begitu.

"Katakan!" perintahnya. "Kau menyembunyikan fakta itu sebab takut aku marah padamu bukan? Kau takut aku mengomelimu padahal itu di kuae kendalimu." Dia sekarang menuduhnya.

"Daeva ...." Delwyn menatapnya dengan aneh. "Bagaimana bisa kau tidak mempercayaiku sama sekali?" Dia mengerutkan keningnya. "Padahal kita sudah bersama selama beberapa minggu. Untuk apa aku membohongi dirimu?"

Daeva menggelengkan kepalanya. Entahlah, dia menaruh curiga tanpa alasan.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com