webnovel

Luxuria's Penthouse : The Last Devil's Hormone

update setiap hari Senin, Selasa, Kamis, dan Jumat! Penemuan sebuah kitab kuno, Althea-lux pada tahun 1800-an menjadi awal mula sebuah legenda yang menggairahkan untuk masyarakat pesisir pantai tak berpenghuni. Catatan jejak peninggalan seorang penulis tanpa nama membawa sebuah kabar yang mengejutkan untuk semua telinga yang mendengarnya. Ketidaksengajaan menelusuri sebuah bangunan tua yang hampir runtuh termakan usia dan tumbuhan liar di perbatasan Virginia menjadi awal mula kisah ini berasal. Selama bertahun-tahun para peneliti epigrafi memulai perdebatan mereka. Simbol bulan dan hujan, langit awan membentang, matahari berada di atas kepala. Burung terbang mengepakkan sayapnya, mati tertusuk duri dari tumbuhan liar yang ukurannya berlipat-lipat kali lebih tinggi dari seekor gajah. Setiap simbol dan tulisan aneh menjadi beban tersendiri di dalam perannya. Kitab ini diyakini sebagai pertanda akhir jaman, ketika iblis menguasai dunia manusia. Althea-lux adalah perwujudan nyata dari ramalan manusia, yang katanya hidup melebihi kekuasan dewa di dunia. Dia adalah anaknya, anak dewa yang membangkang. Tahun membawa kabar pasal kitab Althea-lux masuk menjamah peradaban manusia yang baru. Peradaban manusia urban dengan teknologi yang paling mutakhir mulai menerjemahkan apa-apa saja yang tak bisa diartikan di tahun-tahun sebelumnya, termasuk sebuah tempat bernama Luxuria's Penthouse. Di tempat inilah, iblis mengendalikan dunia manusia dengan berbaur bersama mereka. ---Luxuria's Penthouse, Greenbank, Virginia---

Lefkiilavanta · Ficção Científica
Classificações insuficientes
375 Chs

45. Forced to stay together

"Aku akan ikut!" Itu adalah kalimat yang kesekian kalinya, yang diucapkan oleh Delwyn. Dia memaksa, kali ini tidak mau kehilangan kesempatan lagi.

"Aku harus ikut! Apapun alasannya, aku harus ikut." Dia masih saja kokoh dengan kalimatnya itu. "Daeva, aku hanga khawatir padamu." Dia meneruskan. Menatap perempuan yang ada di depannya itu. "Bagaimana jika rasa sakitnya datang lagi dan kau pingsan seperti sebelumnya?" Delwyn terus mencoba untuk mengambil fokus wanita itu. "Nyatanya hanya aku yang bisa menyembuhkan itu, Daeva. Aku yang bisa membuat—"

"Kau berniat untuk menciumku lagi?" tanya Daeva. Menyahut. Memotong kalimat Delwyn. Ia menoleh dan menatapnya dengan serius. "Aku diam dan membiarkan semua itu bukan sebab aku mengijinkan dirimu untuk melakukannya lagi, Delwyn. Aku mengalah karena Ibad. Aku tak mau dia sakit hati!"

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com