webnovel

Luxuria's Penthouse : The Last Devil's Hormone

update setiap hari Senin, Selasa, Kamis, dan Jumat! Penemuan sebuah kitab kuno, Althea-lux pada tahun 1800-an menjadi awal mula sebuah legenda yang menggairahkan untuk masyarakat pesisir pantai tak berpenghuni. Catatan jejak peninggalan seorang penulis tanpa nama membawa sebuah kabar yang mengejutkan untuk semua telinga yang mendengarnya. Ketidaksengajaan menelusuri sebuah bangunan tua yang hampir runtuh termakan usia dan tumbuhan liar di perbatasan Virginia menjadi awal mula kisah ini berasal. Selama bertahun-tahun para peneliti epigrafi memulai perdebatan mereka. Simbol bulan dan hujan, langit awan membentang, matahari berada di atas kepala. Burung terbang mengepakkan sayapnya, mati tertusuk duri dari tumbuhan liar yang ukurannya berlipat-lipat kali lebih tinggi dari seekor gajah. Setiap simbol dan tulisan aneh menjadi beban tersendiri di dalam perannya. Kitab ini diyakini sebagai pertanda akhir jaman, ketika iblis menguasai dunia manusia. Althea-lux adalah perwujudan nyata dari ramalan manusia, yang katanya hidup melebihi kekuasan dewa di dunia. Dia adalah anaknya, anak dewa yang membangkang. Tahun membawa kabar pasal kitab Althea-lux masuk menjamah peradaban manusia yang baru. Peradaban manusia urban dengan teknologi yang paling mutakhir mulai menerjemahkan apa-apa saja yang tak bisa diartikan di tahun-tahun sebelumnya, termasuk sebuah tempat bernama Luxuria's Penthouse. Di tempat inilah, iblis mengendalikan dunia manusia dengan berbaur bersama mereka. ---Luxuria's Penthouse, Greenbank, Virginia---

Lefkiilavanta · Ficção Científica
Classificações insuficientes
375 Chs

361. Althea-Lux (1)

"Kau kembali ...." Suara lembut menyela kesibukannya dalam menata semua dokumen yang ada di atas meja. "Kau pergi berminggu-minggu, hampir satu bulan." Dia menghebohkan kemudian dan lekas masuk ke dalam ruangan. Tersenyum manis pada pria yang menyambutnya dengan cara yang sama.

"Aku tidak berpamitan denganmu, Areeta. Maafkan aku," imbuhnya lagi. Dia tersenyum manis kemudian. "Duduklah aku sudah memesankan teh untuk kita berdua berbicara di sini."

Areeta manggut-manggut. Wanita itu duduk dan meletakkan tasnya di atas meja, berangkat dari pengalamannya yang kemarin-kemarin saat dia datang kemarin tetapi tidak bisa bertemu dengannya, wanita itu akhirnya memutuskan untuk mengabarkan kedatangannya pada pria ini. Jika memang benar-benar tidak ada dan tidak bisa ditemui maka dia tidak akan datang kemari untuk bertemu dengannya.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com